Ia menyarankan para founders untuk mencoba segala sesuatu di skala kecil-kecilan. Jika mendapatkan respon positif dari pengguna/klien, barulah startup bisa menyempurnakan kembali produk tersebut.
Seringkali eksperimen kecil-kecilan menjadi faktor yang lebih efektif daripada terlalu banyak menerima teori saja tanpa dipraktikkan.
4. Human touch tetap harus jadi prioritas
Bagi startup yang bergerak di bidang B2B, layanan pelanggan tetap menjadi aspek utama yang perlu dijaga.
Brian Marshal, Founder dan CEO dari omnichannel commerce enabler, SIRCLO Group, mengatakan, “Seiring dengan berkembangnya skala bisnis, tentu kita membutuhkan intelegensi dan analisa data yang kuat untuk bisa memberikan servis terbaik bagi klien."
Data ini membantu pengambilan keputusan, misalnya berapa harga yang terbaik? Berapa margin diskon yang paling bagus?
Tapi jangan lupa, bahwa analisa data ini tidak bisa menggantikan layanan manusia atau human touch.
Kita perlu memberikan layanan terbaik selalu bagi klien, betul-betul memahami apa pain points dan membantu mereka ketika menemukan hambatan.
"Di sinilah peran penting dari divisi layanan pelanggan atau Account/Relationship Manager,” ujarnya.
Baca Juga: Startup Wagely Ungkap Teknologi EWA Bisa Kurangi Perputaran Karyawan
5. Bangun fitur yang melengkapi produk utama
Dalam proses membesarkan startup, terkadang founders terlalu berfokus dalam menciptakan fitur dan produk baru, sehingga mengorbankan produk utama yang telah memiliki model bisnis yang jelas.