"Aneh, cuman begitu aja disomasi, padahal dia benerang beli dan ngerasain, wajar kalo berkomentar dan agak hiperbola. Udah biasa kata-kata kaya gitu padahal, baperan banget," ujar akun @cul*** yang menganggap Es Teh Indonesia anti-kritik atau baperan.
"Coba dong Es Teh Indonesia transparan, kasih tau berapa GRAM gula yang ada di cup yg dibeli masnya ini, biar konsumen bisa nilai. Apa jangan2 kadar gulanya emang tinggi? Kok takut banget ampe somasi," ujar akun @Nyi***.
Baca Juga: Pakar Sebut Bjorka Jadi Tamparan Untuk Regulasi Pemerintah yang Ugal-ugalan
Serangan Balik Netizen Soroti Legalitas Es Teh Indonesia
Merasa geram dengan somasi tersebut, netizen Twitter mulai menyoroti kejanggalan-kejanggalan terkait legalitas Es Teh Indonesia.
Salah satu netizen menyoroti brand Es Teh Indonesia yang belum terdaftar sebagai merk resmi menurut Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI).
Pendaftaran merk Es Teh Indonesia disebut pernah ditolak karena mengandung kata-kata umum, sehingga dilarang oleh Undang-Undang.
Baca Juga: Mozilla Tuduh Apple, Microsoft dan Google Lakukan Monopoli Browser
Diduga Langgar Permenkes
Munculnya kasus ini juga membuat Es Teh Indonesia diduga melakukan pelanggaran terhadap Permenkes 30 tahun 2013 pasal 5 ayat 2.
Dalam Permenkes tersebut, setiap orang memproduksi makanan/minuman siap saji yang mengandung gula, garam, dan lemak wajib memberi informasi kandungan melalui media informasi dan promosi.