Dell juga menyediakan pilihan fleksibel untuk memulihkan data saat terjadi serangan siber, termasuk pemulihan di dalam pusat data, di jaringan pribadi Azure baru, atau di dalam sebuah lingkungan Azure yang tidak terdampak serangan.
Sedangkan dalam kolaborasinya dengan AWS, perusahaan bisa menggunakan analitik adaptif, memindai metadata dan melengkapi file, serta menerapkan pembelajaran mesin (machine learning) dan perangkat forensik untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan mempercepat pemulihan data.
Perusahaan juga bisa memantau file dan database, untuk melihat apakah serangan siber telah terjadi dan mengidentifikasi data terakhir yang tidak rusak. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan data yang lebih aman dan rahasia.
Baik Dell PowerProtect Cyber Recovery untuk Microsoft Azure dan CyberSenses untuk AWS akan mulai tersedia di seluruh dunia mulai semester kedua tahun 2022.
Baca Juga: Laptop dan Kotak Bisa Didaur ulang, Dell Latitude 5000 Jadi Laptop Ramah Lingkungan
Layanan Data Storage di Cloud Publik
Selain keamanan cyber, Dell juga memperkenalkan Project Alpine yaitu sistem perangkat lunak yang dapat digunakan di cloud publik seperti AWS dan Azure.
Dengan kemampuan ini, perusahaan dapat dengan cepat menggelar dan dengan mudah menggunakan perangkat lunak dan layanan storage Dell untuk memaksimalkan kinerja cloud publik, serta efisiensi dan perlindungan berbasis storage terdepan di industri.
Dengan perangkat lunak storage Dell di cloud publik, pelanggan bisa dengan mudah memindahkan data ke cloud dan memanfaatkan layanan analitik berbasis cloud.
Pada developer aplikasi pun hanya perlu membuat aplikasi-aplikasi mereka sekali saja dan langsung menerapkannya di mana pun aplikasi tersebut dibutuhkan.