Nextren.com - Menurut sejumlah penelitian yang diterbitkan di seluruh dunia selama pandemi, orang dengan golongan darah O memiliki lebih sedikit peluang untuk terserang virus Covid-19.
Sementara itu, orang dengan tipe A kemungkinan lebih rentan terserang.
Setelah pandemi pecah, para ilmuwan dan dokter sama-sama menjadi bingung oleh satu pertanyaan besar: mengapa beberapa orang lebih rentan tertular, dan bahkan menyerah pada penyakit daripada pihak yang lain?
Melansir Jerusalem Post, beberapa penelitian telah meneliti hubungan yang dimainkan genetika dalam kerentanan terhadap tertularnya virus corona.
Baca Juga: Bossman Mardigu Anggap Virus Corona Buatan Manusia, Pakar Miologi Molekuler Minta Bukti
Beberapa lebih khusus lagi mengaitkan peran yang dimainkan oleh golongan darah.
Semua penelitian sampai pada kesimpulan yang sama, bahwa orang dengan golongan darah O lebih terlindungi untuk mendapatkan serangan Covid-19.
Ada dua studi yang dirilis dari Wuhan terkait golongan darah dan Covid-19.
Penelitian pertama meneliti hubungan antara golongan darah dan kerentanan terserang Covid-19.
Penelitian kedua meneliti hubungan antara golongan darah dan risiko dan risiko SARS ‐CoV–2 pneumonia.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Privasi Data Digital Selama Pandemi Virus Corona
Studi lain dilakukan oleh peneliti dari Italia dan Spanyol, yang meneliti hubungan antara genetika dan kegagalan pernapasan SARS-CoV-2.
Namun, penelitian yang tampaknya paling populer dan juga yang terbaru, adalah penelitian yang sedang berlangsung, oleh perusahaan genetika pribadi 23andMe tentang bukti bahwa golongan darah berperan dalam Covid-19.
23andMe adalah perusahaan yang mengirimkan alat uji genetika pribadi kepada individu yang tertarik untuk mengetahui riwayat genetik mereka.
Bisa juga menunjukkan kecenderungan mereka terhadap penyakit yang diturunkan secara genetis seperti jenis kanker.
Baca Juga: 3 Jenis Virus Corona di Indonesia Ternyata Tak Ada di Negara Lain, Butuh Vaksin Khusus
Menurut blog mereka, 23andMe sudah melakukan penelitian yang berisi lebih dari 750.000 peserta.
Data awal mereka menunjukkan bahwa golongan darah O tampaknya protektif terhadap virus.
Lalu orang-orang dengan golongan tersebut adalah antara 9-18% lebih kecil kemungkinannya untuk dites positif terhadap virus Covid-19 pada orang lain.
Bagaimana sebenarnya golongan darah berperan dalam infeksi? Jawabannya tidak diketahui secara pasti.
Namun, mengutip Jerusalem Post, ilmuwan terkemuka Andre Franke dari penelitian yang dilakukan di Spanyol dan Italia berspekulasi jawaban untuk New York Times.
Baca Juga: Strategi 3 Negara Sukses Basmi Corona: Taiwan, Hongkong, Vietnam
Dia mencatat bahwa wilayah gen yang mengkode golongan darah dikaitkan dengan peningkatan level molekul imun utama.
Studi mereka termasuk mengekstraksi sampel DNA dari 1.980 Covid-19 pasien yang dirawat di rumah sakit karena gagal napas.
Mereka memindai sampel menggunakan teknik cepat yang disebut genotyping, dan melihat hampir sembilan juta huruf genetik.
Para peneliti kemudian melakukan percobaan yang sama pada 2.205 donor darah tanpa bukti Covid-19.
Baca Juga: Airbus Bikin Kamera Sensor Sel Biologis Untuk Mengendus Bau Virus Corona
Mereka menemukan bahwa pasien yang sakit berbagi sejumlah varian genetik yang sama dibandingkan dengan mereka yang tidak sakit.
Para ilmuwan sedang mencari bintik-bintik di genom yang disebut lokus, yang akhirnya mereka temukan.
Di salah satu tempat itu adalah gen yang menentukan jenis darah.
Analisis mereka menunjukkan risiko lebih tinggi untuk individu A-positif dan efek perlindungan untuk golongan darah O.
Para peneliti di Wuhan sampai pada kesimpulan yang sama.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Privasi Data Digital Selama Pandemi Virus Corona
Setelah menghilangkan faktor risiko pembaur lainnya seperti usia, jenis kelamin dan komorbiditas, tim menyelidiki dan mengkonfirmasi hubungan kelompok darah ABO dan risiko pneumonia SARS-CoV-2 pada pasien dari tiga rumah sakit di Wuhan.
Singkatnya, temuan mereka juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi dirawat di rumah sakit sementara pasien O memiliki risiko lebih rendah.
Pada Maret lalu, peneliti China juga menemukan hal yang sama.
Mengutip South China Morning Post, para peneliti China melakukan penelitian di kota-kota di seluruh China termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai dan Shenzhen.
Baca Juga: Yuk Kenali Lebih Dekat Keamanan Beberapa Platform Video Conference
Gao Yingdai, seorang peneliti dari Laboratorium Kunci Negara Hematologi Eksperimental di Tianjin yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan, “Jika kamu tipe A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen."
Sebaliknya, jika kalian berdarah tipe O, “Itu tidak berarti kamu juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang," ujar dia kepada South China Morning Post.
Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Ilmuwan: Golongan darah O lebih tahan serangan corona, golongan darah A jangan panik!Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie