Mereka memindai sampel menggunakan teknik cepat yang disebut genotyping, dan melihat hampir sembilan juta huruf genetik.
Para peneliti kemudian melakukan percobaan yang sama pada 2.205 donor darah tanpa bukti Covid-19.
Baca Juga: Airbus Bikin Kamera Sensor Sel Biologis Untuk Mengendus Bau Virus Corona
Mereka menemukan bahwa pasien yang sakit berbagi sejumlah varian genetik yang sama dibandingkan dengan mereka yang tidak sakit.
Para ilmuwan sedang mencari bintik-bintik di genom yang disebut lokus, yang akhirnya mereka temukan.
Di salah satu tempat itu adalah gen yang menentukan jenis darah.
Analisis mereka menunjukkan risiko lebih tinggi untuk individu A-positif dan efek perlindungan untuk golongan darah O.
Para peneliti di Wuhan sampai pada kesimpulan yang sama.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Privasi Data Digital Selama Pandemi Virus Corona
Setelah menghilangkan faktor risiko pembaur lainnya seperti usia, jenis kelamin dan komorbiditas, tim menyelidiki dan mengkonfirmasi hubungan kelompok darah ABO dan risiko pneumonia SARS-CoV-2 pada pasien dari tiga rumah sakit di Wuhan.
Singkatnya, temuan mereka juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi dirawat di rumah sakit sementara pasien O memiliki risiko lebih rendah.
Pada Maret lalu, peneliti China juga menemukan hal yang sama.