Nextren.com - Perusahaan raksasa pembuat pesawat, Airbus, kini sedang mengadaptasi sensor Pendeteksi Bahan Peledak agar bisa digunakan untuk mengendus coronavirus.
Kamera pendeteksi bau yang sangat sensitif ini telah dikembangkan Airbus sejak 2017 dan awalnya dirancang untuk mendeteksi bahan peledak.
Sensor inovatif ini menggunakan mikroprosesor yang terbuat dari sel biologis untuk mengidentifikasi bahan kimia tertentu atau mikroba yang mengambang di udara.
Teknologi serupa telah digunakan untuk mendeteksi kanker dan influenza, dan perangkat seperti itu bisa segera digunakan untuk memberikan peringatan dini pada area yang terkontaminasi SARS-Cov-2, virus penyebab COVID-19.
Baca Juga: 3 Aplikasi Ini Bisa Mendukung Ibadah Puasa Lancar dan Bermanfaat
Menurut orang-orang yang mengrrjakan proyek tersebut, sudah ada tanda-tanda kemajuan awal karena teknologi ini diadaptasi membantu memerangi pandemi.
Startup teknologi bernama Koniku yang punya spesialisasi dalam neuroteknologi dan bermarkas di California, bermitra dengan Airbus dalam proyek tersebut, seperi dilansir Daily Mail (8/5).
Mengadaptasi teknologi yang ada dalam membantu melawan pandemi coronavirus adalah mungkin, karena adanya virus bisa membuat sedikit perubahan pada partikel yang diproduksi oleh manusia.
Baca Juga: Penghasilan 10 YouTuber Teratas di Indonesia, Baim Wong Minimal Dapat Rp 681 Juta Sebulan!
Perubahan partikel ini bertindak sebagai penanda yang dapat memicu kamera bau tersebut.
Osh Agabi, Pendiri & CEO Koniku, menulis dalam sebuah posting blog: 'Koniku & Airbus telah bekerja sejak 2017 untuk mengembangkan solusi bioteknologi tanpa kontak dan otomatis untuk mendeteksi, melacak, dan menemukan bahan kimia atau bahan peledak di pesawat terbang atau di bandara.