'Kami sekarang mengadaptasi kegiatan pengembangan kami untuk memasukkan deteksi dan identifikasi bahaya biologis termasuk patogen seperti coronavirus baru, SARS-CoV-2 dengan indikasi yang menggembirakan hingga hari ini.
Baca Juga: Smart TV Xiaomi Mi TV 4 32 inch Resmi Masuk Indonesia, Harga Rp 1,9 Juta
Airbus menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa reseptor dalam sensor akan membunyikan alarm saat sebuah senyawa molekul spesifik terdeteksi.
Sistem ini bekerja tanpa kontak dan akan lebih cepat, lebih murah dan lebih dapat diandalkan, untuk melatih anjing pelacak.
Seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, variasi sensor pendeteksi peledak itu akan diujicoba pada akhir tahun ini di area penyaringan bandara.
Baca Juga: Bocoran 5 Game PS4 yang Akan Bisa Tampilkan Grafik PS5 Secara Gratis
Mereka kemudian dapat digunakan secara bertahap di pesawat itu sendiri.
"Teknologi ini memiliki waktu respons sangat cepat di bawah 10 detik dalam kondisi terbaik," kata Airbus Julien Touzeau.
'Dengan tingkat perkembangan saat ini, maka ini adalah hasil yang luar biasa dan mudah-mudahan itu akan diperbaiki seiring waktu.'