Follow Us

38 Pendiri Startup Asia Tenggara Dilatih Alibaba di Hangzhou China, Termasuk 17 Startup Indonesia

Wahyu Prihastomo - Jumat, 20 Desember 2019 | 08:00
17 Founder Startup Indonesia Ikuti Program Pelatihan Dari Alibaba di Hangzhou
Kontan

17 Founder Startup Indonesia Ikuti Program Pelatihan Dari Alibaba di Hangzhou

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren - Sebanyak 38 pendiri startup dari berbagai negara di Asia Tenggara hadir mengikuti program eFounder Fellowship angkatan ke-8 di Hangzhou, Tiongkok.

Di antara para peserta itu, 17 di antaranya berasal dari Indonesia.

Program eFounder Fellowship sendiri adalah program yang digagas oleh Alibaba.

Baca Juga: Inilah 3 Pemenang NTT Startup Challenge 2019: Nodeflux, Modal Rakyat dan Awan Tunai

Tidak perlu diragukan lagi, Alibaba bisa dibilang jadi perusahaan e-commerce paling sukses di dunia saat ini.

Dilansir dari Kontan.co.id, selain Alibaba, program ini juga mendapat dukungan dari Business School dan badan PBB United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Tahun ini para peserta datang dari beragam latar belakang bidang bisnis. Mulai dari e-commerce, fintech, logistik, dan pariwisata.

Baca Juga: Maraknya Startup Ternyata Berpotensi Timbulkan Bubble Ekonomi, Apa Itu?

Berikut adalah nama-nama peserta asal Indonesia yang menjadi bagian dari eFounders Fellowship Program 2019:

  • Afia Fitriati - Gadjian
  • Antonius Taufan - Tada
  • Cesar Rohedi - Prestisa
  • Daniel Basuki - RoomMe
  • Eddy Christian Ng - Tokoin
  • Handy Chang - Indo Trading
  • Henriech Vincent - Bizhare
  • Kevin Osmond - Printerous
  • Leslie Lim - Cicil
Baca Juga: Startup Jual Beli Produk Muslim Evermos, Diguyur Investasi Rp 115 Miliar

  • Meidy Fitranto - Nodeflux
  • Minghadi Suryajaya - 1001Malam
  • Oswald Yeo - Glints
  • Ryan Manafe - Dagangan
  • Stanis Tandelilin - Modal Rakyat
  • Willy Thomas - Flower Advisor
  • Wilton Halim - Mobilkamu
  • Yohanes Sugihtononugroho - Crowde
Secara khusus, program ini bertujuan untuk memberdayakan para pendiri startup dari negara-negara berkembang untuk bisa bersaing di dunia yang lebih luas.

Harapannya mereka bisa memanfaatkan digitalisasi demi mewujudkan perkembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga: Startup Servis Elektronik Perbaik.in, Teknisi Bisa Dipanggil ke Rumah

Salah satu peserta asal Indonesia adalah Afia Fitriati, founder dari Gadjian, startup yang bergerak di bidang sistem Human Resource.

Ia mengatakan kalau saat ini banyak founder startup yang terlalu fokus membesarkan bisnisnya tanpa peduli dengan cara yang digunakan.

“Dewasa ini, pendiri startup kerap dituntut atau merasa harus membesarkan perusahaan mereka, kadang tanpa memedulikan bagaimana pun caranya,” terang Afia.

Masalah inilah yang coba diangkat pada program eFounder Fellowship kedelapan ini.

Baca Juga: Upaya Startup Wahyoo Digitalkan 12 Ribu Warteg dan Pedagang Kaki Lima

Peserta diajarkan membangun budaya yang tepat untuk perusahaan, menjadi pemimpin yang baik, dan menciptakan lingkungan kondusif dan budaya yang positif.

“Program ini menyadarkan saya bahwa ada begitu banyak teknologi baru yang bisa dimanfaatkan untuk mengangkat mereka yang belum terwakili di Indonesia," terang Pendiri Crowde Yohanes Sugihtononugroho, startup yang bergerak di bidang finansial.

Baca Juga: NTT Startup Challenge 2019 Indonesia Segera Masuk ke Tahap Final, Hadiahnya Ratusan Juta

Saat pertama kali diadakan, Jack Ma selaku founder Alibaba Group menargetkan bisa memberdayakan lebih dari 1.000 wirausahawan untuk bisa meraih sukses dalam 5 tahun.

Pastinya semua itu tetap dengan tujuan untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (*)

Source : Kontan.co.id

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest