Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Beberapa tahun belakangan ini perusahaan rintisan alias startup sepertinya makin menjamur di Indonesia.
Sesuai namanya, startup umumnya masih ada di fase pengembangan dan penelitian dengan tujuan akhir menemukan pasar yang tepat.
Sayangnya tidak sedikit startup yang terpaksa gulung tikar sebelum tujuan ini tercapai.
Baca Juga: Inilah 3 Pemenang NTT Startup Challenge 2019: Nodeflux, Modal Rakyat dan Awan Tunai
Kegagalan tujuan ekonomi inilah yang kemudian berpotensi menimbulkan bubble (gelembung) ekonomi.
Dilansir dari Kompas.com, fenomena bubble ekonomi di Indonesia sudah mulai terlihat ciri-cirinya.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Optimis Research and Consulting (GORC), Frans Meroga Panggabean.
Baca Juga: Upaya Startup Wahyoo Digitalkan 12 Ribu Warteg dan Pedagang Kaki Lima
"Dalam pandangan saya fenomena gelembung spekulatif dalam bisnis startup ini mulai muncul. Tinggal tunggu gelembungnya meletus," katanya.
Dikutip dari The Wall Street journal, bubble ekonomi adalah keadaan memperdagangkan produk atau aset dengan harga yang lebih tinggi dari nilai dasarnya.