nextren.com– Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada tahun 2024.
Dengan laba bersih mencapai Rp2,8 triliun, meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya, bank ini menunjukkan ketahanan bisnis dan efektivitas strategi ekspansinya.
Kenaikan ini semakin mengukuhkan posisi SMBC Indonesia sebagai salah satu pemain utama di industri perbankan nasional.
SMBC Indonesia tidak hanya berhasil meningkatkan laba bersih, tetapi juga memperluas portofolio bisnisnya.
Akuisisi PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba ini.
Bahkan, jika dampak akuisisi dikecualikan, laba bersih tetap tumbuh sekitar 8%, menunjukkan bahwa pertumbuhan bank ini bukan sekadar hasil ekspansi, tetapi juga pengelolaan bisnis yang lebih efektif.
Menurut Henoch Munandar, Direktur Utama SMBC Indonesia, pencapaian ini merupakan hasil dari "strategi berkelanjutan yang mengutamakan pertumbuhan bisnis serta pemberian layanan keuangan yang relevan bagi nasabah."
Salah satu indikator keberhasilan perbankan adalah pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).
Pada tahun 2024, total kredit yang disalurkan SMBC Indonesia naik 15% menjadi Rp179,4 triliun, dengan sektor retail sebagai pendorong utama.
Kredit di segmen ini tumbuh hingga 31%, berkat peningkatan tajam dalam Joint Finance (389%), Jenius (51%), dan Mikro (40%).
Di sisi lain, dana pihak ketiga meningkat 12% menjadi Rp121,3 triliun, dengan pertumbuhan rekening tabungan dan giro (CASA) sebesar 3% menjadi Rp45,6 triliun, sementara deposito naik 18% menjadi Rp75,7 triliun.
Baca Juga: Inilah Saran Mengelola Pemasukan & Pengeluaran selama Ramadan
Hal ini menandakan kepercayaan tinggi nasabah terhadap SMBC Indonesia, seiring dengan strategi perbankan digital yang semakin kuat.
Keberhasilan finansial SMBC Indonesia juga tercermin dalam pendapatan operasional yang melonjak 27% menjadi Rp17,4 triliun.
Kontributor utama pertumbuhan ini adalah pendapatan bunga bersih yang naik 26% menjadi Rp15,2 triliun serta pendapatan fee yang meningkat 31%.
Tak hanya itu, Net Interest Margin (NIM) bank ini juga mengalami peningkatan, naik dari 6,45% pada 2023 menjadi 7,10% pada 2024.
Ini menunjukkan efisiensi dalam manajemen aset dan peningkatan pendapatan bunga dari kredit serta investasi surat berharga.
Meski mencatat pertumbuhan yang kuat, SMBC Indonesia masih menghadapi tantangan, terutama dalam sektor kredit korporasi, yang mengalami penurunan 6% akibat persaingan suku bunga yang ketat.
Namun, bank berencana mengoptimalkan strategi pengelolaan portofolio kredit korporasi untuk merespons dinamika pasar.
Selain itu, rasio Non-Performing Loan (NPL) secara konsolidasi meningkat dari 1,36% menjadi 2,5%.
Meski demikian, bank tetap menjaga rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat di 30,02%, memastikan stabilitas keuangan dalam jangka panjang.
SMBC Indonesia terus memperluas jaringan dan meningkatkan layanan digitalnya.
Pada awal 2024, bank ini meresmikan cabang baru di enam kota besar, yaitu Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Makassar.
Baca Juga: Jenius Luncurkan Program Funds with Benefit & Jenius Charter Pesawat
Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan perbankan ke berbagai segmen masyarakat.
Di sisi lain, Jenius, platform digital banking andalan SMBC Indonesia, mengalami lonjakan pengguna 13% menjadi 5,9 juta, sementara total dana pihak ketiga yang dikelola naik 16% menjadi Rp29,5 triliun.
Kenaikan signifikan juga terlihat pada penyaluran kredit Jenius yang meningkat 51% menjadi Rp3,3 triliun.
SMBC Indonesia semakin memperkuat komitmennya dalam aspek keberlanjutan dan ESG (Environment, Social, Governance).
Salah satu inisiatif utamanya adalah workshop ESG untuk nasabah korporasi, guna membantu mereka bertransisi menuju bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, bank ini dipilih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai salah satu bank yang menjalankan pilot project Taksonomi Hijau Indonesia, yang membuka peluang pendanaan berkelanjutan bagi nasabahnya.
Dengan kinerja keuangan yang solid dan strategi ekspansi yang efektif, SMBC Indonesia siap menghadapi 2025 dengan optimisme.
Pertumbuhan laba yang signifikan, peningkatan kredit, serta penguatan layanan digital dan keberlanjutan menjadikan bank ini sebagai salah satu institusi keuangan yang patut diperhitungkan di Indonesia.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam sektor kredit korporasi dan peningkatan NPL.
Oleh karena itu, langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas keuangan dan inovasi produk perbankan digital menjadi kunci utama keberlanjutan pertumbuhan SMBC Indonesia ke depan.
Baca Juga: Jenius Hadirkan Beberapa Layanan Dukung Traveller di Musim Liburan
(*)