Hal ini menandakan kepercayaan tinggi nasabah terhadap SMBC Indonesia, seiring dengan strategi perbankan digital yang semakin kuat.
Keberhasilan finansial SMBC Indonesia juga tercermin dalam pendapatan operasional yang melonjak 27% menjadi Rp17,4 triliun.
Kontributor utama pertumbuhan ini adalah pendapatan bunga bersih yang naik 26% menjadi Rp15,2 triliun serta pendapatan fee yang meningkat 31%.
Tak hanya itu, Net Interest Margin (NIM) bank ini juga mengalami peningkatan, naik dari 6,45% pada 2023 menjadi 7,10% pada 2024.
Ini menunjukkan efisiensi dalam manajemen aset dan peningkatan pendapatan bunga dari kredit serta investasi surat berharga.
Meski mencatat pertumbuhan yang kuat, SMBC Indonesia masih menghadapi tantangan, terutama dalam sektor kredit korporasi, yang mengalami penurunan 6% akibat persaingan suku bunga yang ketat.
Namun, bank berencana mengoptimalkan strategi pengelolaan portofolio kredit korporasi untuk merespons dinamika pasar.
Selain itu, rasio Non-Performing Loan (NPL) secara konsolidasi meningkat dari 1,36% menjadi 2,5%.
Meski demikian, bank tetap menjaga rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat di 30,02%, memastikan stabilitas keuangan dalam jangka panjang.
SMBC Indonesia terus memperluas jaringan dan meningkatkan layanan digitalnya.
Pada awal 2024, bank ini meresmikan cabang baru di enam kota besar, yaitu Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Makassar.
Baca Juga: Jenius Luncurkan Program Funds with Benefit & Jenius Charter Pesawat