Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

PayPal PHK 2000 karyawannya Karena Sulit Hadapi Ekonomi Makro

Maulani Mulianingsih - Rabu, 01 Februari 2023 | 19:30
Ilustrasi aplikasi PayPal yang perusahaannya melakukan PHK pada 2 ribu karyawannya
Marques Thomas/Unsplash

Ilustrasi aplikasi PayPal yang perusahaannya melakukan PHK pada 2 ribu karyawannya

Nextren.com - Di awal tahun 2023 ini dibuka dengan berbagai kabar kurang menyenangkan dari berbagai perusahaan teknologi.

Berbagai perusahaan teknologi seperti Amazon, Microsoft, dan Google melakukan PHK kepada ribuan karyawannnya.

Kini PayPal menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang melakukan pemberhentian kerja.

Baca Juga: Rusia Makin Ditekan, Visa, Mastercard dan PayPal Resmi Setop Layanan

Dilansir dari Engadget, PayPal mengumumkan akan memankas sekitar 2 ribu karyawannya atau sekitar 7% dari total karyawannya, hal tersebut diumumkan pada hari Selasa, 31 Januari 2022.

Menurut president dan CEO PayPall, Dan Schulman, pemberhentian kerja akan dilakukan pada beberapa minggu kedepan.

Dan Schulman mengatakan akan memperlakukan karyawannya dengan rasa hormat dan emapati sepenuhnya.

PayPal juga akan memberikan pesangon, terlibat dalam konsultasi jika diperlukan serta mendukung transisi karyawanya.

Dan Schulman mengungkapkan rasa terimakasinya, dan penghargaan pribadinya ata kontribusi yang selama ini telah diberikan oleh karyawannya.

Baca Juga: PayPal dan Amazon Sudah Daftar PSE Privat, Kominfo Buka Blokiran

Sama seperti perusahaan teknologi lainnya, alasan PayPal melakukan PHK tidak jauh berbeda, terkait dengan masalah ekonomi.

Terdapat kondisi ekonomi makro yang cukup menantang dihadapi oleh berbagai perusahaan teknologi baru baru ini.

PayPal berusaha menyesuaikan struktur biaya dan memfokuskan sumber dayanya kepada prioritas intinya.

Perlu diketahui, saat ini ekonomi Amerika Serikat belum benar-benar memasuki resesi, namun tingkat pengangguran memang meningkat.

Tingkat pengangguran nasional berada pada level terendah selama 50 tahun dalam sejarah Amerika Serikat.

Source : Engadget

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x