Rusia Makin Ditekan, Visa, Mastercard dan PayPal Resmi Setop Layanan

Minggu, 06 Maret 2022 | 11:30
Pexels

Kegiatan ekspor sebuah negara merupakan salah satu sumber devisa atau pendapatan negara.

Nextren.com - Rusia makin ditekan oleh sejumlah perusahaan yang memutuskan untuk menarik diri dari wilayahnya.

Kabar terbaru menyebut bahwa Visa, Mastercard, dan PayPal resmi setop layanan di wilayah Rusia.

Ketiga perusahaan yang bergerak di sektor keuangan itu memastikan bahwa tindakannya tersebut untuk menghentikan transaksi yang terjadi di Rusia.

Dilansir dari CoinDesk, Mastercard mengklaim akan menangguhkan semua layanan jaringannya di Rusia yang mengirim pasukan militer ke Ukraina.

Pihak perusahaan juga menyatakan kalau nantinya tidak hanya akan memblokir beberapa lembaga keuangan di Rusia saja.

Mastercard mengaku akan mengakhiri dukungan untuk setiap kartu yang dikeluarkan oleh bank Rusia dan memblokir transaksi dari kartu yang diterbitkan di luar Rusia namun dipakai di wilayah Rusia.

Selain itu, Visa pun melakukan langkah yang hampir sama seperti yang diambil oleh Mastercard.

"Setelah selesai, semua transaksi yang dimulai dengan kartu Visa yang dikeluarkan di Rusia tidak akan lagi berfungsi di luar negeri," ucap wakil presiden komunikasi global Visa, Andy Gerit.

"Dan kartu Visa apa pun yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan di luar Rusia tidak akan lagi berfungsi di dalam Rusia," tambahnya.

Baca Juga: Andrei Sukhovitsky, Jenderal Penting Rusia Tewas Tertembak Sniper Ukraina

Pernyataan itu pun diperkuat dengan pengakuan Al Kelly, selaku Ketua dan CEO Visa Inc.

"(Visa) dipaksa untuk bertindak menyusul invasi Rusia yang tidak beralasan ke Ukraina, dan peristiwa yang tidak dapat diterima yang telah kami saksikan. Kami menyesalkan dampaknya terhadap rekan-rekan kami yang berharga," ungkapnya dikutip dari CoinDesk.

news.bitcoin.com
news.bitcoin.com

Daniel Schulman, CEO PayPal

PayPal Hentikan Layanan Lebih Cepat

Sebelum Visa dan Mastercard memutuskan untuk menangguhkan layanan, PayPal diketahui lebih cepat dalam mengambil langkah dalam merespon kejadian yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

PayPal dipastikan menyetop layanan di wilayah Rusia setelah adanya informasi yang dibagikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov lewat akun Twitter pribadinya.

"Kami menerima surat dari @Dan_Schulman, CEO PayPal. Jadi, sekarang sudah resmi: PayPal menutup layanannya di Rusia dengan alasan agresi Ukraina. Terima kasih @PayPal untuk dukungan Anda!," tulis Fedorov dalam tweet yang diunggah pada hari Sabtu (5/3) kemarin.

Dari surat yang dikirim oleh PayPal tersebut, terlihat perusahaan memastikan diri untuk menarik layanannya dari wilayah Rusia.

"Dalam situasi saat ini, kami menangguhkan layanan PayPal di Rusia," ungkap CEO PayPal, Daniel Schulman.

Baca Juga: Timnas dan Klub Rusia Resmi Dihapus dari Game FIFA 22, Dampak Perang!

Baca Juga: Rusia Gunakan Rudal Canggih Kalibr untuk Serang Militer Ukraina

Juru bicara dari PayPal pun menerangkan bahwa saat ini pihak perusahaan sedang berupaya untuk tetap melakukan proses penarikan uang konsumen.

"Perusahaan akan terus bekerja memproses penarikan pelanggan untuk jangka waktu tertentu, dengan memastikan bahwa saldo akun yang tersebar, sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku," jelasnya, dikutip dari Reuters, Minggu (6/3).

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya