Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Pengguna PayLater Meningkat Selama 2022, Ini Rencana Xendit di 2023

Ida Bagus Artha Kusuma - Jumat, 13 Januari 2023 | 10:00
Xendit memberikan paparan tren pembayaran digital selaama 2022 dan rencana ekspansi di tahun 2023, Dari kiri ke kanan : Rifai Taberi selaku Director Xendit Group, Tessa Wijaya selaku Co Founder and COO Xendit, Mikiko Steven selaku Director Xendit Group
bagus

Xendit memberikan paparan tren pembayaran digital selaama 2022 dan rencana ekspansi di tahun 2023, Dari kiri ke kanan : Rifai Taberi selaku Director Xendit Group, Tessa Wijaya selaku Co Founder and COO Xendit, Mikiko Steven selaku Director Xendit Group

nextren.com - Xendit Indonesia membagikan tren pembayaran digital di Indonesia yang terjadi selama 2022 pada platformnya, melalui suatu event di Jakarta (12/1).

Sebagai perusahaan yang menyediakan solusi pembiayaan bagi UMKM, start up, hingga perusahaan besar, Xendit grup telah membaca tren keuangan di Indonesia berdasarkan ratusan juta transaksi yang telah dilakukan melalui platformnya.

Xendit juga membagikan rencana bisnisnya pada tahun 2023 ini terutama pada program digitalisasi UMKM di Indonesia.

Tren Pembayaran Terpopuler Selama Tahun 2022 di Xendit

Sepanjang tahun 2022, Xendit telah mencatatkan 200 juta transaksi pembayaran digital di Indonesia dengan volume transaksi mencapai 300 triliun rupiah atau 30% lebih tinggi dari tahun lalu.

Saat ini ada 3500 pelaku usaha yang terdiri dari 70% merchant UKM dan 30% perusahaan.

Xendit juga memberikan beberapa sorotan dari tren pembayaran Digital Indonesia 2022. yang merupakan rangkuman frekuensi penggunaan layanan Xendit Group oleh merchant.

Pertama, Virtual Account jadi metode pembayaran paling populer di Indonesia dan dirasa cukup unik karena hanya terjadi di Indonesia.

Dari 200 juta transaksi di platform Xendit, 36% diantaranya menggunakan Virtual Account yang diikuti penggunaan e-Wallet dengan kartu kredit diantara metode pembayaran terpopuler di 2022.

Lalu ada Pay Later yang memiliki pertumbuhan cukup pesat mencapai 10 x lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: 4 Metode Pembayaran Digital Terlaris Selama 2021 Menurut Xendit

Pertumbuhan ini juga diikuti oleh pertumbukan kartu kredit di 6x dan e-Wallet di 5x lipat.

Pasca Pandemi, Xendit juga mencatat pertumbuhan paling tinggi pada sektor pariwisata 181.4%, hiburan di 132.5%, dan restoran di 68.4%.

Transaksi-transaksi ini memiliki frekuensi yang cukup tinggi pada sektor bisnis jasa sebesar 86 juta transaksi, lalu diikuti finansial sebesar 61.3 juta, dan produk digital sebesar 56 juta transaksi.

Lalu catatan terakhir pada tren pembayaran digital adalah pertumbuhan pemakaian QRIS yang mencapai 20 juta transaksi di tahun 2022 melalui merchant Xendit.

Total transaksi dari QIRS ini bisa mencapai 2 triliun rupiah atau mengalami peningkatan 17.25% dari tahun sebelumnya.

“Kami melihat bahwa selama beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan volume pada pembayaran digital.

Maka itu, kami berharap kedepannya akan semakin banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan peluang pertumbuhan digital agar sektor perekonomian bisa bangkit kembali.

Xendit Group akan terus berinovasi dan berupaya mendukung pemerintah untuk mewujudkan literasi keuangan digital masyarakat, melalui berbagai kegiatan guna mendukung transformasi digital yang mulus dan lancar bagi merchant dan pelanggan kami,” ungkap Tessa Wijaya, Co Founder dan COO Xendit Group.

Pencapaian Xendit Selama 2022

Pada Tahun 2022, Xendit menambahkan saluran pembayaran untuk melayani merchant dengan lebih baik yaitu CIMB Niaga, AstraPay, Jenius Pay, dan Atome (layanan kredit tanpa kartu).

Komitmen Xendit untuk pengembangan perekonomian digital Indonesia juga terwujud melalui sejumlah program multi-stakeholders, seperti penyelenggaraan Indonesia Fintech Summit(IFS) 2022 dan Bulan Fintech Nasional (BFN) pada November lalu.

Baca Juga: Dorong Inklusi Keuangan, Tokoscore Hadirkan Layanan Income Prediction dan Fraud Flags

Selain itu, Xendit Group juga bermitra dengan SMESCO, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Brightspot untuk mengadakan acara Xendit Pasar Nusa Dua ke-2 di ITDC Nusa Dua Bali.

Tidak sampai pada penyelenggaraan event, Xendit Grup juga berkolaborasi dengan BPJamsostek, menyediakan sistem payment gateway yang memudahkan pelanggan BPJamsostek untuk melakukan pembayaran berulang (recurring payment).

Fokus di Tahun 2023

Di Tahun 2023 Xendit akan melanjutkan ekspansinya di ASEAN, yaitu ke Malaysia yang sudah dimulai pada awal tahun 2023 ini.

Hal ini sejalan dengan misi dari perusahaan untuk menjadi perusahaan infrastruktur pembayaran terdepan di Asia Tenggara setelah berekspansi ke Filipina beberapa waktu lalu.

Di Indonesia, Xendit sebagai startup pada bidang payment gateway akan berupaya untuk terus aktif berpartisipasi dalam program pemerintah, asosiasi, UMKM, mitra dan acara nasional lainnya di indonesia.

Xendit juga akan secara aktif memberikan literasi keuangan digital kepada masyarakat, baik secara online maupun offline yang berfokus kepada keamanan transaksi dan juga digitalisasi UMKM.

Hal ini tentu saja akan berperan besar pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Baca Juga: Riset Tokopedia dan INDEF: Penjualan UMKM Lokal di Kota Meningkat 147 Persen

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x