Baca Juga: 4 Metode Pembayaran Digital Terlaris Selama 2021 Menurut Xendit
Pertumbuhan ini juga diikuti oleh pertumbukan kartu kredit di 6x dan e-Wallet di 5x lipat.
Pasca Pandemi, Xendit juga mencatat pertumbuhan paling tinggi pada sektor pariwisata 181.4%, hiburan di 132.5%, dan restoran di 68.4%.
Transaksi-transaksi ini memiliki frekuensi yang cukup tinggi pada sektor bisnis jasa sebesar 86 juta transaksi, lalu diikuti finansial sebesar 61.3 juta, dan produk digital sebesar 56 juta transaksi.
Lalu catatan terakhir pada tren pembayaran digital adalah pertumbuhan pemakaian QRIS yang mencapai 20 juta transaksi di tahun 2022 melalui merchant Xendit.
Total transaksi dari QIRS ini bisa mencapai 2 triliun rupiah atau mengalami peningkatan 17.25% dari tahun sebelumnya.
“Kami melihat bahwa selama beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan volume pada pembayaran digital.
Maka itu, kami berharap kedepannya akan semakin banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan peluang pertumbuhan digital agar sektor perekonomian bisa bangkit kembali.
Xendit Group akan terus berinovasi dan berupaya mendukung pemerintah untuk mewujudkan literasi keuangan digital masyarakat, melalui berbagai kegiatan guna mendukung transformasi digital yang mulus dan lancar bagi merchant dan pelanggan kami,” ungkap Tessa Wijaya, Co Founder dan COO Xendit Group.
Pencapaian Xendit Selama 2022
Pada Tahun 2022, Xendit menambahkan saluran pembayaran untuk melayani merchant dengan lebih baik yaitu CIMB Niaga, AstraPay, Jenius Pay, dan Atome (layanan kredit tanpa kartu).
Komitmen Xendit untuk pengembangan perekonomian digital Indonesia juga terwujud melalui sejumlah program multi-stakeholders, seperti penyelenggaraan Indonesia Fintech Summit(IFS) 2022 dan Bulan Fintech Nasional (BFN) pada November lalu.