Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Pakar Sebut Keuntungan HP BM Bisa Rugikan Devisa Negara Sampai 5 Triliun per Tahun

Fahmi Bagas - Selasa, 29 November 2022 | 18:00
Contoh iPhone BM yang marak dijual online
yusuf

Contoh iPhone BM yang marak dijual online

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Peredaran HP BM (blackmarket) di Indonesia saat ini masih menjadi masalah yang dialami oleh para konsumen.

Kemenperin (Kementerian Perindustrian) RI pun mengaku bahwa penjualan HP BM di Indonesia dapat merugikan devisa negara.

Dalam acara diskusi panel yang diselenggarakan pada hari Selasa (29/11),Koordinator Fungsi IND Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Perkantoran dan Elektronika Profesional Kemenperin, Slamet Riyanto, menyebut kalau HP BM berpotensi untuk mengurangi pendapatan negara hingga Rp 2,8 triliun.

Namun dalam kesempatan yang sama, Teguh Prasetya, selaku perwakilan dari Masyarakat Telekomunikasi (MASTEL), memberikan pandangan berbeda.

Baca Juga: Cara Cek HP Resmi dan Black Market dengan Mudah, Jangan Ketipu!

Menurut Teguh, peredaran HP BM di Indonesia justru dapat merugikan devisa negara hingga triliunan Rupiah.

Ia memprediksi kalau jumlah tersebut bisa saja mencapai Rp 5 triliun.

"Kalau katakanlah perbedaan harganya (HP BM dan resmi) kan satu juta, berarti kan buat mereka (penjual HP BM) lebih dari satu juta," ucap Teguh.

Ia juga menambahkan, "Katakanlah mereka (penjual HP BM) juga dapet satu juta, berarti satu juta katakanlah yang beredar setiap tahunnya 5 juta perangkat, itu banyak loh. Itu potensi kerugiannya 5 triliun."

Baca Juga: Pemblokiran IMEI Mulai Berhasil, Jumlah Hape BM Kini Menurun

Teguh Prasetya, perwakilan Masyarakat Telekomunikasi (MASTEL), saat membicarakan perihal pasar HM BM berpotensi rugikan devisa negara sampai triliunan, Selasa (29/11).
Nextren

Teguh Prasetya, perwakilan Masyarakat Telekomunikasi (MASTEL), saat membicarakan perihal pasar HM BM berpotensi rugikan devisa negara sampai triliunan, Selasa (29/11).

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x