Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Turki Jadi Sekutu Paling Menyusahkan Sepanjang Sejarah NATO, Ini Penyebabnya!

Gama Prabowo - Jumat, 03 Juni 2022 | 11:00
Ilustrasi NATO dan Turki
Washington Times

Ilustrasi NATO dan Turki

Nextren.com -Turki kembali membuat gaduh aliansi pertahanan NATO dengan kecaman yang dilontarkan oleh Tayyip Erdogan kepada Swedia dan Finlandia.

Erdogan mengatakan bahwa Swedia dan Finlandia tak pantas menjadi anggota NATO karena kedua negara tersebut dianggap mendukung terorisme.

Presiden Turki tersebu menolak Swedia dan Finlandia dengan alasan bahwa kedua negara tersebut menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Turki sendiri menganggap bahwa PKK adalah teroris karena mereka menghentikan ekspor senjata ke Ankara pada 2019.

Baca Juga: Turki Tolak Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Erdogan: Mereka Pendukung Terorisme!

Penolakan Turki atas proposal Swedia dan Finlandia tak mengejutkan bagi negara-negara Barat.

Pasalnya, Turki telah menjadi sekutu paling menyusahkan bagi negara-negara anggota.

Dalam aliansi yang beroperasi berdasar konsesus, perwakilan Turki di NATO dilihat sebagai orang yang 'kaku'.

Turki kerap mengeluarkan pandangan-pandangan kerasnya di forum NATO dan menyulitkan aliansi tersebut untuk berkembang.

Baca Juga: Tidak Hanya Rusia, Turki Juga Tak Setuju Finlandia dan Swedia Gabung NATO

Dilansir dari The New York Times, pada tahun 2009, Turki tercatat memblokir penunjukan kepala NATO baru yang berasal dari Denmark.

Pada saat itu, Turki mengatakan bahwa Denmark terlalu toleran terhadap kartun Nabi Muhammad dan terlalu bersimpati kepada "teroris Kurdi" yang berbasis di Turki.

NATO butuh waktu berjam-jam untuk membujuk Turki dan pada akhirnya NATO menunjuk salah satu perwakilan TUrki ke posisi kepemimpinan demi memuaskan Erdogan.

Presiden Turki, Tayyip Erdogan di forum NATO
Anadolu Agency

Presiden Turki, Tayyip Erdogan di forum NATO

Pada tahun 2010, Turki kembali berulah dengan mencegah NATO menjalin kerja sama dengan Israel.

Beberapa tahun kemudian, Erdogan menunda selama berbulan-bulan rencana NATO untuk membentengi negara-negara Timur melawan Rusia.

Erdogan lagi-lagi mengutip militar Kurdi dan menuntuk agar aliansi tersebut menyatakan bahwa mereka yang beroperasi di Suriah sebagai teroris.

Tahun 2020 lalu, Turki melakukan tindakan kontroversial dengan mengirim kapal eksplorasi gas yang didukung jet tempur di dekat perairan Yunani.

Tindakan tersebut menyebabkan Perancis naik pitam dan mengirim kapal dukungan untuk mendukung Yunani yang juga merupakan anggota NATO.

Baca Juga: Demi Lemahkan Rusia, Pejabat Turki Tuduh Ada Anggota NATO yang Ingin Perang Rusia-Ukraina Berlangsung Lama

Rentetan maslah NATO di abad ke-21 di atas menunjukan fakta bahwa Turki memang sekutu paling menyusahkan di sepanjang sejarah NATO.

Kendati demikian, angota-anggota NATO lainnya masih enggan memberikan sikap tegas terhadap Turki.

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x