Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina atau biasa disebut invasi Rusia ke Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.
Sampai sekarang, perundingan damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak belum menemui kesepakatan.
Ditengah usaha perdamaian, tuduhan terbaru justru menyebutkan bahwa ada anggota NATO yang ingin perang Rusia-Ukraina berlangsung lama.
Tuduhan tersebut diutarakan langsung olehMenteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
Melansir dari Kompas.com, Cavusoglu mengatakan perang dengan Ukrainaberpotensi melemahkan pihak Rusia.
Cavusoglu sendiri tidak menyebutkan negara mana yang menginginkan hal tersebut.
"Ada negara-negara di dalam NATO yang ingin perang berlanjut," kata Mevlut Cavusoglu kepada CNN Turk dalam sebuah wawancara dilansir dari Kompas.com (via AFP).
"Mereka ingin Rusia menjadi lebih lemah," ujar Cavusoglu.
Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Ankara sendiri disebut menikmati hubungan baik dengan Kyiv dan Moskwa.
Maka dariitu, Turki telah berupaya menjadi penengah untuk mengakhiri konflik, dan menawarkan menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin.
Turki telah dua kali menjadi tuan rumah negosiasi langsung antara kedua belah pihak, pada 10 Maret antara menteri luar negeri Ukraina dan Rusia di kota selatan Antalya serta pada29 Maret antara negosiator kedua belah pihak di Istanbul.
Namun seperti sudah disebutkan, upaya perdamaian untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina masih belum menemui kata sepakat.
Baca Juga: NATO Diminta Ikuti Syarat ini Jika Ingin Perang Rusia vs Ukraina Segera Berakhir
Rusia Berjanji Hentikan Serangan
Sementara itu, Kepala Departemen Kedua CIS Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk menyebut Rusia siap menghentikan operasi militer khusus di Ukraina.
Tetapi, dirinya mengajukan syarat yang harus dipenuhi oleh pihak Ukraina maupun NATO.
Syarat tersebut yaituNATO menghentikanrencana mereka untuk mencaplok Ukraina.
Selain itu, Polishchuk juga mengajukan syarat berupa perlindungan dan perdamaian di wilayah Donbas sertademiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Apabila syarat tersebut dituruti,Alexey Polishchuk menyebutRusia akan langsung menghentikan operasi militer khusus di Ukraina dan perang Rusia-Ukraina dapat segera berakhir. (*)