Nextren.com - Perang Rusia vs Ukraina atau biasa disebut invasi Rusia ke Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.
Sampai sekarang, upaya perundingan damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak belum menemui kesepakatan.
Namun baru-baru ini, Rusia dilaporkan siap menghentikan seranganyang mereka lakukan di Ukraina.
Tetapi, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin ini tidak serta merta akan menghentikan serangan begitu saja.
Melansir dari KompasTV, Rusia berjanji akan berhenti menyerang Ukraina apabila syarat-syarat yang mereka ajukan dipenuhi.
Janji itu diungkapkan oleh Kepala Departemen Kedua CIS Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk.
Polishchuk menegaskan, Rusia akan segera mengakhiri operasi militer khusus yang sudah mereka lakukan sejakdua bulan yang lalu.
Diantara beberapa syarat yang diajukan, salah satu diantaranya menyinggung organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.
Polishchuk mengatakan, salah satu syarat perang Rusia vs Ukraina dapat berakhir adalahNATO menghentikanrencana mereka untuk mencaplok Ukraina.
Polishchuk berujar, apabila syarat tersebut dipenuhi maka Rusia akan langsung menghentikan operasi militer khusus di Ukraina.
Selain itu,Polishchuk juga mengajukan sejumlah syarat lain seperti perlindungan dan perdamaian di wilayah Donbas sertademiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
“Operasi militer khusus akan berakhir saat semua tugas telah dipenuhi,” kataPolishchuk kepadaTASS(dikutip via KompasTV).
“Di antaranya adalah perlindungan dan perdamaian masyarakat Donbas, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta menghentikan ancaman ke Rusia dari dalam wilayah Ukraina dengan pencaplokan oleh negara NATO,” tambahnya.
Sementara itu,Polishchuk menegaskan bahwa operasi militer khusus saat ini sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
“Semua tujuannya akan segera tercapai,” katanya.
Hingga saat ini, perang Rusia vs Ukraina masih belum menunjukkan bukti-bukti akan berakhir.
Pasukan Rusia memang dikabarkan sudah mundur dari Kiev, tetapi mereka dilaporkan memfokuskan serangan ke timur dan selatan Ukraina.
Selain itu, masih ada ketakutan bahwa Rusia masih mungkin bakal melancarkan serangan lagi ke Kiev. (*)