Demi Hentikan Bantuan Senjata ke Ukraina, Mantan Pejabat Inggris Khawatir Putin Nekat Serang Pangkalan NATO

Kamis, 21 April 2022 | 11:00
Wikimedia Commons

Ilustrasi sosok Vladimir Putin

Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.

Dalam perkembangannya terdapat sejumlah pihak eksternal yang kemudian terlibat,khususnya dalam memberikan bantuan untuk Ukraina.

Keterlibatan pihak-pihak di luar Ukraina dan Rusia sendiri bisa dalam berbagai macam bentuk.

Salah satunya yang telah dilakukan oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga: Hubungan Rusia dan NATO Memanas di Kutub Utara, Dubes Rusia: Insiden Tak Diinginkan Bisa Saja Terjadi

Sejumlah negara anggota NATO diketahui telah mengirimkan bantuan untuk Ukraina berupa suplai senjata perang dan kendaraan perang.

Bahkan yang terbaru, Presiden Amerika Serikat Joe Biden disebut sudah menggelontorkan dana sebesarUSD 800 juta atau sekitar Rp 11 triliun untuk paket persenjataan dan kendaraan perang bagi Ukraina.

Bantuan-bantuan yang dikirimkan negara-negara barat membuat Rusia menjadi geram.

Bahkan menurutMantan Kepala Keamanan Inggris, Lord Ricketts, Vladimir Putin bisa saja melakukan hal nekat demi menghentikan bantuan senjata untuk Ukraina.

Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.

Melansir dari KompasTV, Ricketts khawatir Presiden Rusia Vladimir Putin bakal nekat menyerang pangkalan NATO.

Hal itu diyakini bakal dilakukannya demi menghentikan bantuan untuk Ukraina berupa pasokan senjata dari negara-negara Barat.

Lord Ricketts yang merupakan penasihat keamanan nasional pertama Pemerintah Inggris pada Sabtu (16/4/2022), menegaskan Putin semakin putus asa untuk menghentikan suplai senjata ke Ukraina.

Dirinya bahkan meyakini Putin bisa menyerang pesawat atau konvoi menuju Ukraina yang berasal dari negara NATO.

Baca Juga: Perang Dunia 3 Diklaim Sudah Terjadi, Kini Rusia Siap Perangi NATO

“Saya pikir apa yang mereka cari saat ini adalah untuk mencegah atau membatasi aliran senjata ini ke Ukraina, menjaga Angkatan Bersenjata Ukraina tetap berjalan,” tutur Ricketts kepadaBBCseperti dikutip dari KompasTV (viaDaily Mail).

“Jadi kita mungkin melihat serangan kepada konvoi atau pesawat yang membawa senjata dari Barat. Terburuk adalah kemungkinan melakukan serangan rudal ke NATO, di mana senjata untuk Ukraina dipersiapkan,” imbuhnya.

Menurut Lord Ricketts, hal itu akan menimbulkan dilema nyata bagi negara-negara NATO.

Lord Ricketts mengatakan bahwa Kremlin menjadi semakin putus asa untuk mencoba menghentikan bantuan untuk Ukraina berupa senjata-senjata perang.

Oleh karenanya, serangan oleh pihak Rusia ke pangkalan NATObukan tidak mungkinbakal terjadi. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto