Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina atau biasa disebut invasi Rusia ke Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.
Sampai sekarang, upaya perundingan damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak belum menemui kesepakatan.
Ditengah perang Rusia-Ukraina yang belum usai, kini justru hubungan Rusia dengan Finlandia dan Swedia yang dikabarkan sedang memanas.
Terlebih setelah munculnya wacana kedua negara tersebut bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Finlandia Gabung NATO, Rusia Bakal Siapkan Langkah Militer Khusus Jika Ada Ancaman
Bergabungnya Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO sendiri dianggap akan menimbulkan ancaman bagi keamanan Rusia.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (12/5/2022), sebagaimana dilansir dariKompas.com(viaAnadolu Agency).
Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskwa bahwa selain menciptakan ancaman bagi Rusia, ekspansi NATO ke timur tidak akan berkontribusi pada keamanan di Eurasia.
Selain Rusia, ternyata Turki juga tidak menyetujui bergabungnya Finlandia dan Swedia di keanggotaan NATO.
Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Melansir dari Kompas.com,Turki telah mengatakan kepada para sekutunya bahwa Ankara akan menolak keanggotaan Swedia dan Finlandia di NATO.
Hal itu disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter-nya pada Kamis (19/5/2022).
Di sisi lain, keberatan Turki mengenai pendaftaran Finlandia dan Swedia tersebut telah mengejutkan anggota NATO lainnya, sebagaimana dihimpun via Reuters.
“Kami akan melanjutkan kebijakan kami dengan cara yang pasti,” kata Erdogan dalam sebuah wawancara pada Rabu (18/5/2022) malam.
“Kami telah mengatakan kepada sekutu bahwa kami akan mengatakan tidak untuk keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia,” sambung Erdogan.
Baca Juga: Rusia Anggap Keamanan Bakal Terancam Jika Finlandia dan Swedia Gabung NATO
Erdogan mengatakan, Swedia dan Finlandia menampung dan membiayai "teroris" dan memasok mereka dengan senjata.
Dia mengulangi tuduhan bahwa kedua negara tersebut mendukung kelompok yang dianggap teroris, yaitu kelompok milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan YPG Kurdi Suriah.
“NATO adalah aliansi keamanan dan kami tidak dapat menerima teroris berada di dalamnya,” tutur Erdogan.
Sementara itu, Finlandia dan Swedia sendiri sudah secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO yang dipimpin AS pada hari Rabu kemarin (18/5/2022).
(*)