Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Konspirasi 5G Masih Dipercaya Masyarakat, Begini Hasil Penelitiannya

Fahmi Bagas - Rabu, 05 Mei 2021 | 17:00
Ilustrasi jaringan 5G
Foto oleh Manuel Geissinger dari Pexels

Ilustrasi jaringan 5G

Nextren.com - Rumor serta konspirasi 5G memang bukanlah sebuah kabar yang baru terjadi.

Sejumlah kalangan telah mempercayai bahwa pengembangan jaringan 5G di sejumlah negara memiliki efek yang cukup besar.

Dan hal itu pun mendorong salah satu perusahaan analis yakni InMyArea.com (IMA) untuk melakukan penelitian.

Perusahaan tersebut diketahui telah selesai melakukan survei terhadap sejumlah masyarkat terkait konpirasi 5G yang tersebar hingga saat ini.

Baca Juga: Duh Nasib Jaringan 5G di Indonesia Belum Jelas, Begini Kata Pengamat

Dihimpun dari Gizmodo, ada kitar 24 persen orang yang percaya bahwa konpirasi 5G adalah sebuah kebenaran.

Menurut temuan dari IMA, sekitar dua pertiga responden mengetahui tentang adanya konspirasi 5G dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Hal ini pun dianggap sebagai sesuatu yang wajar, mengingat komunitas online selama setahun ke belakang memang menjadi tempat yang aktif untuk penyebaran informasi.

Yuk simak di halaman berikutnya, untuk mengetahui berapa persen yang percaya teori konspirasi jaringan 5G ini.

Anggota grup yang diisi oleh anggota keluarga atau teman yang kerap membagikan artikel dari sumber-sumber tidak kredibel juga menjadi salah satu faktor kepercayaan masyarakat terhadap konpirasi 5G.

Lebih lanjut mengenai hasil penelitian IMA, persentase menyebutkan bahwa 50 persen responden mendapatkan informasi kalau 5G menyebabkan kanker.

Baca Juga: 3 Keuntungan Beli HP dengan 5G di Indonesia, Bisa Ikut Tren Gaya Hidup

Selain itu, 36 persen lainnya menyebut kalau teori umum yang dipahami terkait jaringan 5G adalah dapat menyebarkan virus Covid-19.

Kemudian riset IMA juga mencatat kalau responden sempat mendengar kabar teori konspirasi terlibatnya Bill Gates dan China yang menggunakan 5G sebagai alat mata-mata dan pencucian otak.

Ilustrasi - Ratusan orang meninggal usai percaya virus corona adalah teori konspirasi.

Ilustrasi - Ratusan orang meninggal usai percaya virus corona adalah teori konspirasi.

Teori tersebut dipercaya oleh sekitar 35 persen dan 32 persen.

Lantas seberapa besar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap konspirasi 5G?

Baca Juga: Pembuatan Jaringan 5G di Indonesia Punya Tantangan, Ini Kata Telkomsel

Kembali dilansir dari Gizmodo, rasa percaya masyarakat terhadap teori konspirasi 5G cukup membahagiakan.

Pasalnya kebanyakan responden penelitian tidak mempercayai teori konspirasi tersebut.

Disebutkan bahwa hanya ada sekitar 10 persen dari mereka yang menganut teori bahwa 5G dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga: 3 Aset Kripto yang Berpotensi Naik Selain Dogecoin dan Bitcoin

Dan untuk tingkat kepercayaan lainnya, kebanyakan responden meyakini teori pinggiran yang jarang didengar.

Misalnya saja seperti 20 persen responden menilai kalau jaringan 5G dapat merusak pohon dan tanaman.

Lalu 15 persen lainnya percaya kalau 5G digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan depopulasi.

Baca Juga: Bantu Jaga Kesehatan Mata, Headset AR Apple Gunakan Teknologi Khusus!

Untuk sisanya, 19 perse percaya 5G bisa membunuh burung dan 13 persen menyebut kalau China menggunakan 5G untuk memata-matai orang Amerika.

Perlu ditekankan pada hasil riset yang dilakukan oleh IMA kali ini bahwa tidak ada teori konspirasi 5G yang benar adanya.

Sebab survei lain dari Decluttr yang dilakukan pada 1.000 orang yang akrab dengan 5G menyebut kalau efek dari jaringan tersebuut hanya memberikan kecepatan internet yang lebih tinggi.

Bagaimana menurut kamu Sobat Nextren? apakah kamu percaya dengan teori konspirasi 5G?

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x