Nextren.com - Ratusan juta nomor HP para pengguna Facebook dilaporkan telah dihack dan diperjualbelikan di platform aplikasi Telegram.
Laporan terbaru ini datang dari salah satu staff di perusahaan keamanan siber Hudson Rock, Alon Gal.
Melalui akun Twitter pribadi Alon Gal (@UnderTheBreach) diungkap bahwa setidaknya ada sekitar 533 juta nomor HP pengguna Facebook yang berhasil diretas dan diambil oleh hacker.
Ratusan juta data tersebut diketahui diambil oleh para hacker dari kerentanan sistem keamanan Facebook yang sempat terjadi pada tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Facebook, YouTube, dan Twitter Terancam diblokir Rusia
"Sangat mengkhawatirkan melihat database seukuran itu dijual di komunitas kejahatan siber, ini sangat membahayakan privasi kita dan tentunya akan digunakan untuk smishing (SMS phising) dan aktivitas jahat lainnya," ungkap Gal.
Disebutkan juga bahwa data-data tersebut merupakan himpunan nomor HP pengguna Facebook dari 19 negara yang didalamnya termasuk Amerika, Kanada, dan Inggris.
Lalu mengapa dan bagaimana para hacker menggunakan Telegram sebagai platform untuk menjual data nomor HP tersebut?
Untuk menjawabnya, Gal menjelaskan kalau kelompok hacker itu menggunakan sistem bot yang ada di aplikasi Telegram.
Hal itu dilakukan karena dapat memudahkan orang yang ingin membeli data.
Baca Juga: Akibat Kisruh Aturan Baru WhatsApp, Facebook Tunda Pembaruan Privasi
Bot Telegram mampu menemukan nomor HP pengguna Facebook hanya dengan cara mencarinya berdasarkan ID pengguna.
Jadi kalau calon pembeli sudah memiliki ID Facebook yang diinginkan, maka bot akan dengan mudah memberikan daftar nomor HP pengguna dan berlaku sebaliknya.
Sistem pembayaran yang diterapkan oleh hacker bagi para pelanggannya juga cukup mudah.
Baca Juga: Cara Menyembunyikan Status Online di Telegram, Penting Saat Tak Ingin Diganggu
Calon pembeli diharuskan untuk membayar satu nomor HP atau satu ID Facebook dengan satu kredit yang dijual seharga Rp 282.000.
Para hacker pun menyediakan penjualan dalam jenis paket yang dibanderol seharga Rp 70,5 juta untuk 1.000 kredit di setiap pembelian paketnya.
Dari adanya laporan terbaru ini, disinyalir kalau bot Telegram ini sudah menampung sekitar ratusan juta nomor HP pengguna Facebook.
Meski dikatakan lebih banyak diambil pada pengguna Facebook yang aktif pada tahun 2019, namun kondisi ini tetap mengkhawatirkan.
Baca Juga: Google Sebut Hacker Korea Utara Serang Komunitas Keamanan Dunia Maya
Sebab, hanya dalam kurun waktu dua tahun, diasumsikan bahwa tidak banyak orang yang mengganti nomor HPnya.
Alon Gal sebagai pelapor temuan ini pun sudah menghubungi Telegram untuk segera mencekal bot tersebut.
Namun sayangnya, meski sudah hilang dari platform tapi masih ada kemungkinan data tersebut masih bisa tersedia di internet.
(*)