Follow Us

TikTok Malah Akan Balik Melawan Larangan Trump di Amerika Serikat

Zihan Fajrin - Selasa, 11 Agustus 2020 | 10:30
Aplikasi TikTok
Tribunnews

Aplikasi TikTok

Nextren.com - Peraturan larangan TikTok di Amerika Serikat sudah diramaikan akan keluar.

Dengan begitu ada beberapa platform yang memberikan layanan terbaru dan mirip, serta upaya Microsoft untuk membeli TikTok.

Namun, TikTok nampaknya lebih tertarik untuk melawan balik Amerika Serikat terkait larangannya.

Menurut laporan dari National Public Radio (8/8), TikTok dapat mengajukan gugatan federal yang menantang perintah tersebut secepatnya pada hari Selasa (11/8).

Baca Juga: Amerika Hanya Beri TikTok Waktu 45 Hari Untuk Jual Perusahaan ke Pihaknya

Gugatan tersebut diharapkan akan diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan California, tempat TikTok bermarkas di Amerika.

NPR juga menyebutkan, TikTok akan menantang konstitusionalitas larangan tersebut dan klaim yang mendasari platform berbagi video tersebut merupakan ancaman keamanan nasional bagi negara.

TikTok tidak menanggapi permintaan komentar mengenai rencana ini.

Pada hari Kamis (6/8), Presiden AS menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tenggat waktu 45 hari bagi perusahaan Amerika untuk melepaskan hubungan bisnis mereka dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance.

Baca Juga: Instagram Luncurkan Fitur Video Reels yang Mirip TikTok di Kanada

Serta juga dengan WeChat, layanan pengiriman pesan yang dimiliki oleh raksasa teknologi China, Tencent.

TikTok telah menyatakan penentangannya terhadap perintah eksekutif tersebut ketika pertama kali tersiar kabar bahwa presiden telah menandatanganinya.

TikTok mengatakan mengutip Tech Crunch, perintah tersebut dikeluarkan tanpa proses hukum dan akan berisiko merusak kepercayaan bisnis global terhadap komitmen Amerika Serikat terhadap supremasi hukum.

Mekanisme yang ingin Gedung Putih gunakan untuk melarang aplikasi tersebut mencakup Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional dan Undang-Undang Keadaan Darurat Nasional.

Baca Juga: Snapchat Hadirkan Fitur Musik Layaknya TikTok, Jelang Blokir di AS

Tetapi mengklaim bahwa operasi anak perusahaan dari bisnis asing di tanah AS merupakan keadaan darurat nasional belum pernah terjadi sebelumnya.

Setelah perintah eksekutif Presiden diumumkan, Microsoft mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Isinya mengatakan, pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan ByteDance tentang akuisisi TikTok.

"Menyusul percakapan antara CEO Microsoft Satya Nadella dan Presiden Donald J. Trump, Microsoft bersiap melanjutkan diskusi untuk menjajaki pembelian TikTok di Amerika Serikat," ungkap Microsoft.

Baca Juga: Microsoft Resmi Bakal Beli TikTok Senilai Rp 1470 Triliun, Begini Nasib Data Penggunanya

Lanjutannya, Microsoft sangat menghargai pentingnya menangani masalah Presiden.

Perusahaan berkomitmen untuk memperoleh TikTok dengan tunduk pada tinjauan keamanan lengkap dan memberikan manfaat ekonomi yang layak bagi Amerika Serikat, termasuk Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Berdasarkan laporan Fortune, analis dan bankir mengatakan bahwa bisnis TikTok di AS dapat bernilai mulai dari $ 20 miliar hingga $ 50 miliar, berkat basis pengguna perusahaan yang berjumlah lebih dari 100 juta pelanggan di AS.

(*)

Source : Tech Crunch

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest