Jarak dari desanya ke ibukota kabupaten Lebak mencapai 50 kilometer.
“Di sini aman, nyaman dan damai. Jauh dari ribuan informasi yang beredar tentang COVID-19. Ini karena sinyal internetnya tidak ada,” ujarnya sambil tertawa.
Meskipun begitu, Idim harus tetap mengikuti kuliah online. Walaupun susah sinyal, Idim punya cara tersendiri untuk mengatasinya.
Desanya dikelilingi tiga bukit, sehingga dia sulit mendapatkan akses jaringan internet.
Baca Juga: GoRide Hilang Selama PSBB, Tak Hanya di DKI Tapi Seluruh Jabodetabek
Tapi hal itu tidak memutuskan semangat Idim untuk bisa terus mencari informasi dalam perkuliahan.
Agar bisa tetap mengikuti perkuliahan dengan baik, Idim pergi ke bukit-bukit.
Bukit yang biasa ia kunjungi adalah bukit di sebelah barat perkampungan.
Setiap hari Idim harus naik ke bukit, mulai dari jam 8.00 pagi hingga pulang jam 17.00 sore.
"Sebelum pergi biasanya saya melakukan berbagai persiapan mulai dari persiapan buku untuk bahan kuliah, bekal makan dan powerbank untuk charger smartphone,” ujarnya.
Selain jaringan di desa yang kurang mendukung, Idim juga harus waspada dengan kondisi cuaca di desanya.
Baca Juga: Menu Antar Penumpang Hilang, Driver Ojol Tawarkan Jasa Antar Jemput Pribadi