Follow Us

Startup Quintal Tawarkan Sistem Manajemen Terintegrasi Sekolah, Kini Dipakai 2500 Guru dan 25.000 Siswa

None - Senin, 27 Januari 2020 | 22:03
Ilustrasi belajar dan mendengarkan musik
Unsplash

Ilustrasi belajar dan mendengarkan musik

Nextren.com - Perusahaan rintisan yang bergerak di sektor pendidikan saat ini memang tengah bergeliat.

Mengusung pemanfaatan kemajuan teknologi, membuat beberapa platform edutech berlomba memberikan layanan yang berikan solusi masalah pendidikan di Indonesia.

Quintal, perusahaan rintisan yang dirintis sejak 2015 merupakan software sistem informasi dan manajemen terintegrasi untuk sekolah.

Tujuannya untuk membantu sekolah di Indonesia dalam mengelola administrasi di bidang akademik maupun kesiswaan.

Baca Juga: Gredu, Startup Pendidikan Penghubung Guru, Ortu dan Murid

CEO Quintal Danny Saksono menceritakan awal mula ia terinspirasi datang dari pengamatannya akan model pendidikan di Singapura.

Danny menjelaskan semua informasi informasi dan materi pembelajaran dapat diakses di laptop masing-masing siswa.

"Quintal dibuat di tahun 2015, dan mulai melayani sekolah di awal 2016. Sebelumnya, saya sempat bekerja di Singapura dan banyak mengamati model pendidikan di sana."

"Jadi, terinspirasi dari hal itu, saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan mendirikan Quintal," jelas Danny saat dihubungi Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Daftar Startup Unicorn dan Decacorn Indonesia Akan Bertambah Pada 2020

Ia memandang edutech dalam waktu mendatang akan berkembang dengan sangat pesat dimana trennya sekarang sudah mulai ke sana.

Terlebih lagi sekarang masyarakat sudah semakin sadar bahwa digitalisasi pendidikan saat ini merupakan sebuah keharusan.

Quintal memiliki beberapa layanan diantaranya fungsi utama yaitu akademik, kesiswaan dan manajemen sekolah.

Di fitur akademik, guru dapat menjadwalkan tugas atau ujian, melaksanakan ujian online, memproses penilaian, mendistribusikan materi, sampai ke pencetakan rapor.

Baca Juga: Maraknya Startup Ternyata Berpotensi Timbulkan Bubble Ekonomi, Apa Itu?

Aplikasi Quintal untuk digitalisasi manajemen sekolah
kontan

Aplikasi Quintal untuk digitalisasi manajemen sekolah

Lalu di fitur kesiswaan, guru dapat mencatat riwayat prestasi dan kedisiplinan siswa, serta absensi online.

Dan semua informasi tersebut dapat diakses oleh siswa dan orang tua secara real time melalui aplikasi Quintal.

Terakhir fitur manajemen sekolah, ada fungsi penerimaan siswa baru, pembayaran online, inventaris sampai ke sistem perpustakaan sekolah.

"Keunggulan Quintal ialah yang paling nyata, adalah tingkat keberhasilan penerapan yang tinggi yaitu sebesar 95%," tambah Danny.

Baca Juga: Startup Crewdible, Platform Gudang Mikro Bagi Pedagang eCommerce, Raih Dana 21 Milyar dari Global Founders Capital

Quintal saat ini disebut Danny tidak berdiri sendiri, alias bekerja sama dengan instansi lain untuk menyediakan solusi menyeluruh untuk penggunanya.

Sekolah pengguna Quintal dapat menggunakan sistem berlangganan setiap bulan.

Dijelaskan Danny, secara umum tarif penggunaan Quintal dipatok di kisaran Rp 15.000 per bulan per siswa aktif di sekolah tersebut.

"Harga berbeda tergantung banyaknya siswa per yayasan. Jadi kalau ada 300 siswa dalam satu sekolah, maka sekolah tersebut membayar kami Rp 4.500.000 per bulan," terangnya.

Baca Juga: Cumi, Startup Christian Sugiono Ini Raih Pendanaan dari East Ventures

Saat ini Quintal sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 unit sekolah di Indonesia.

Sebagian besar mitra Quintal masih di daerah Jabodetabek, sebagiannya lagi di Cirebon, Yogyakarta, Jember, Sidoarjo, Bali, Pontianak, Medan dan Sekolah Indonesia Luar Negeri.

Jumlah mitra sekolah tersebut tercatat ada sekitar 2.500 pendidik dan 25.000 siswa yang telah merasakan manfaat Quintal.

Dari total tersebut 40% datang dari mitra SD, 20% TK, 20% SMP dan 20% SMA.

Baca Juga: Grup Salim Incar Startup Pemula Hingga Senilai Rp 14 Miliar, Tapi Bukan yang Bakar Uang

Melihat tren edutech saat ini, Quintal menargetkan mampu gaet 2x lipat mitra sekolah atau yayasan bergabung dengannya.

Saat ini diakui Danny 100% mitra sekolah Quintal masih sekolah swasta.

Namun, ia memberi informasi beberapa pemerintah kota dan kabupaten ada yang sedang dalam tahap pembicaraan dengan Quintal.

Kendala saat ini yang dirasakan Quintal diterangkan Danny lantaran mereka adalah produk edutech B2B, maka tantangan saat ini adalah mengarahkan produk Quintal menjadi mass product.

Baca Juga: Startup RoomMe Kelola Ratusan Rumah Kos, Kini Rilis Aplikasi Pencarian Kos yang Nyaman

Guna atasi kendala tersebut Quintal mulai lakukan pendekatan ke lingkup pemerintah atau sekolah negeri karena potensinya sangat besar.

"Kami akan fokus mencari user sebanyak-banyaknya dengan cara bekerja sama dengan instansi swasta maupun non-swasta. Di sisi lain terus berinovasi dari segi fitur atau produk," jelasnya.

Ke depannya, selain mengembangkan fitur akademik, Quintal akan mencoba mengembangkan fitur yang berkaitan dengan kepentingan yayasan atau manajemen sekolah.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Mendigitalisasi manajemen sekolah melalui platform QuintalReporter: Ratih Waseso

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest