"Harga berbeda tergantung banyaknya siswa per yayasan. Jadi kalau ada 300 siswa dalam satu sekolah, maka sekolah tersebut membayar kami Rp 4.500.000 per bulan," terangnya.
Baca Juga: Cumi, Startup Christian Sugiono Ini Raih Pendanaan dari East Ventures
Saat ini Quintal sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 unit sekolah di Indonesia.
Sebagian besar mitra Quintal masih di daerah Jabodetabek, sebagiannya lagi di Cirebon, Yogyakarta, Jember, Sidoarjo, Bali, Pontianak, Medan dan Sekolah Indonesia Luar Negeri.
Jumlah mitra sekolah tersebut tercatat ada sekitar 2.500 pendidik dan 25.000 siswa yang telah merasakan manfaat Quintal.
Dari total tersebut 40% datang dari mitra SD, 20% TK, 20% SMP dan 20% SMA.
Baca Juga: Grup Salim Incar Startup Pemula Hingga Senilai Rp 14 Miliar, Tapi Bukan yang Bakar Uang
Melihat tren edutech saat ini, Quintal menargetkan mampu gaet 2x lipat mitra sekolah atau yayasan bergabung dengannya.
Saat ini diakui Danny 100% mitra sekolah Quintal masih sekolah swasta.
Namun, ia memberi informasi beberapa pemerintah kota dan kabupaten ada yang sedang dalam tahap pembicaraan dengan Quintal.
Kendala saat ini yang dirasakan Quintal diterangkan Danny lantaran mereka adalah produk edutech B2B, maka tantangan saat ini adalah mengarahkan produk Quintal menjadi mass product.
Baca Juga: Startup RoomMe Kelola Ratusan Rumah Kos, Kini Rilis Aplikasi Pencarian Kos yang Nyaman