nextren.com - Samsung kembali menggebrak pasar flagship dengan merilis Galaxy S25 Series, yang tidak hanya membawa peningkatan dari sisi performa dan fitur berbasis Galaxy AI, tetapi juga menghadirkan desain yang lebih tipis, ringan, dan ergonomis.
Dibandingkan dengan pendahulunya, perangkat ini menjadi salah satu model Galaxy S paling ramping, memberikan keseimbangan antara estetika premium dan kenyamanan penggunaan.
Dalam industri smartphone yang semakin kompetitif, inovasi desain menjadi kunci untuk membedakan produk di pasar.
Dengan mengusung bezel yang lebih tipis, bobot yang lebih ringan, serta pemilihan material yang lebih kuat, Samsung ingin memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya.
Lantas, bagaimana transformasi desain ini dapat meningkatkan kenyamanan dan daya tarik bagi konsumen? Berikut ulasannya.
Perubahan Desain
Salah satu perubahan paling mencolok pada Galaxy S25 Series adalah dimensi yang lebih tipis dan bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Sebagai contoh, Galaxy S25 Ultra kini memiliki ketebalan hanya 8,2 mm dan bobot 218 gram, jauh lebih ringan dibandingkan dengan Galaxy S24 Ultra yang memiliki bobot 232 gram dan ketebalan 8,6 mm.

Samsung Galaxy S25 Ultra
Perubahan ini membuat perangkat lebih ergonomis dan nyaman digenggam, terutama bagi pengguna yang sering menggunakan ponsel dalam waktu lama.
Menurut Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, perubahan desain ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan tanpa mengorbankan daya tahan: