Follow Us

Dianggap Berbahaya, Pejabat PBB Dilarang Memakai WhatsApp Sejak Tahun Lalu

Wahyu Subyanto - Senin, 27 Januari 2020 | 11:55
Menggunakan Whatsapp hanya dengan suara.
Superiocity

Menggunakan Whatsapp hanya dengan suara.

Nextren.com - Aplikasi WhatsApp memang sudah menjadi aplikasi percakapan nomor satu di dunia, dan dipakai oleh miliaran pengguna.

Mulai masyarakat biasa, hingg artis, pejabat dan tokoh penting juga memakai WhatsApp ini, karena banyaknya pengguna lain yang terhubung.

Namun keamanan aplikasi WhatsApp ini sebenarnya sudah banyak dipertanyakan, meskipun sudah ada enkripsi di dalamnya.

Berbeda dengan aplikasi Telegram yang punya enkripsi lebih aman.

Baca Juga: Cara Lihat Pesan WhatsApp yang Dihapus Oleh Pacar, Tak Bisa Bohong Lagi!

Minggu lalu, juru bicara Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) mengatakan bahwa para pejabat PBB sudah dilarang menggunakan WhatsApp sejak Juni 2019.

Ternyata alasan utamanya adalah masalah keamanan.

Menurut Juru bicara PBB itu seperti dilansir dari Reuters (23/1/2020), para pejabat PBB sudah tidak menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi, karena aplikasi itu tidak didukung mekanisme yang aman.

Awal mulanya adalah setelah para ahli PBB menuduh Arab Saudi memakai platform komunikasi online untuk meretas nomor telepon kepala eksekutif Amazon dan Washington Post, Jeff Bezos.

Baca Juga: Cara Download Sticker WhatsApp Bertema Tikus Buat Kirim Ucapan Imlek 2020

Menurut pakar independen AS, mereka memiliki informasi yang menunjuk pada "kemungkinan keterlibatan" Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam dugaan serangan cyber 2018 kepada pemilik Amazon, Jeff Bezos.

Maka, berdasarkan laporan forensik oleh FTI Consulting yang berbasis di Washington, mereka menyerukan penyelidikan segera oleh AS dan otoritas lainnya.

Para ahli itu menuduh bahwa iPhone Bezos dibajak oleh file video berbahaya yang dikirim dari akun WhatsApps putra mahkota.

Namun apakah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres masih berkomunikasi dengan putra mahkota Saudi atau pemimpin dunia lainnya menggunakan WhatsApp?

Baca Juga: WhatsApp Batal Pasang Iklan Di Layanannya, Kabar Baik Bagi Pengguna?

Menurut juru bicara PBB Farhan Haq, para pejabat senior di PBB telah diperintahkan untuk tidak menggunakan WhatsApp, karena tidak didukung sebagai mekanisme yang aman.

Karena itu Farhan Haq, tidak percaya sekretaris jenderal menggunakan WhatsApp.

Selain itu, arahan untuk tidak menggunakan WhatsApp juga diberikan kepada pejabat AS pada bulan Juni tahun lalu.

Bantahan WhatsApp

Lalu seperti apa komentar WhatsApp? Menurut pihak WhatsApp, mereka mengklaim telah menyediakan keamanan industri terkemuka untuk lebih dari 1,5 miliar pengguna.

Baca Juga: Begini Cara Mengaktifkan Dark Mode untuk WhatsApp yang Sudah Resmi Tersedia

Menurut Direktur Komunikasi WhatsApp, Carl Woog, setiap pesan pribadi di WhatsApp sudah dilindungi oleh enkripsi dari ujung-ke-ujung.

Tujuannya untuk membantu mencegah WhatsApp atau orang lain dari melihat obrolan atau chat.

Teknologi enkripsi yang dikembangkan WhatsApp bersama Signal itu diklaim sangat dihargai oleh para pakar keamanan dan dianggap yang terbaik untuk orang-orang di seluruh dunia.

Alhasil, larangan khusus untuk WhatsApp bisa memusingkan para pakar keamanan digital.

"WhatsApp menangani keamanan dengan sangat serius dibandingkan dengan yang lain," kata peneliti Oded Vanunu, dari perusahaan Checkpoint.

Baca Juga: Admin Grup WhatsApp Bisa Dipenjara Jika Anggota Kirim Gambar Porno, Bisa Dilacak Meski Pakai Enkripsi

Perusahaan yang berbasis di Tel Aviv itu menyatakan bahwa Checkpoint secara teratur mencari dan menemukan kekurangan dalam aplikasi pengiriman pesan.

Menurut Oded Vanunu, setiap aplikasi memiliki kerentanan yang bisa dimanfaatkan dengan cara tertentu.

Namun aplikasi WhatsApp dianggap sangat baik dalam memperbaikinya, sehingga aplikasi pesan instan lainnya bisa memimpikan jenis prosedur keamanan seperti WhatsApp itu.

Source : Reuters

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest