Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Analisa Chat BSI vs Lockbit: Kemampuan Negosiasi Rendah Jadi Bencana

Wahyu Subyanto - Selasa, 23 Mei 2023 | 15:00
Ilustrasi serangan ransomware yang menjadi masalah siber Indonesia.
iStockphoto

Ilustrasi serangan ransomware yang menjadi masalah siber Indonesia.

Buktinya adalah korban ransomware yang banyak terjadi pada perusahaan besar Fortune 500, yang jelas tidak kekurangan dana dan akses terhadap layanan anti malware terbaik yang tersedia.

Maka diharapkan pelaku ekonomi digital saat ini mempersiapkan dirinya dengan baik menghadapi ransomware.

Persiapan itu seperti hal-hal berikut :

  • Disiplin mengupdate patch piranti lunak dan piranti keras
  • Menggunakan antivirus yang terupdate
  • Menerapkan pencegahan anti ransomware seperti Vaksin Protect yang dapat mengembalikan data yang terenkripsi oleh ransomware dengan 1 klik
  • Backup data secara baik dan benar sesuai kepentingan data
  • Memastikan data backup tidak dapat diakses, sekalipun sistem anda berhasil dibobol oleh ransomware.
Untuk korporasi besar yang memiliki data yang berharga dan sensitif, maka pertimbangkan menggunakan sistem yang bisa secara otomatis mengenkripsi data ketika dikopi keluar dari jaringan perusahaan.

Tujuannya untuk menghindari serangan lanjutan ransomware tingkat 2, extortionware, seperti yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pentingnya Kemampuan Negosiasi dan Komunikasi

Bernegosiasi dengan penyebar ransomware sebenarnya mirip dengan negosiasi jual beli di toko.

Siapa yang lebih membutuhkan dan dalam posisi lebih terpojok akan berada dalam posisi tawar lebih rendah.

Misalnya Anda datang ke toko ingin membeli produk dan terlihat memiliki banyak uang atau pamer, lalu dalam berkomunikasi tidak memiliki etika dan terkesan tidak menghargai lawan bicara. Maka apakah Anda berharap penjual akan menghargai Anda, lalu memberikan harga terbaik untuk produk yang ingin Anda beli ?

Apalagi dalam kasus ransomware, ibaratnya penjual adalah pemilik SATU-SATUNYA barang di dunia ini yang Anda butuhkan, yaitu data penting. Maka tentunya posisi Anda sebagai korban ransomware ini dalam posisi lebih lemah.

Hal itu terlepas dari pelaku ransomware ini telah melakukan tindakan yang melanggar hukum, karena telah mengakses dan menyandera data Anda. Jika pelaku berhasil dilacak oleh penegak hukum jelas akan dikenai tindakan tegas.

Nah jika Anda salah memposisikan diri dan kurang baik dalam, maka kemungkinan besar harus membayar mahal untuk kegagalan Anda dalam bernegosiasi.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x