Nextren.com - Tren PHK massal di kalangan perusahaan teknologi menjadi momok bagi karyawan.
Tak hanya satu atau dua perusahaan, terpaan PHK massal telah dialami oleh banyak perusahaan teknologi seperti Netflix, Shopee, Microsoft, Twitter, dll.
Di tengh badai PHK massal yang dialami perusahaan teknologi, Grab tetap kuat menjaga eksistensinya.
Salah satu perusahaan transportasi dan pengiriman makanan terbesar di Asia Tenggara ini tak memiliki rencana untuk melakukan PHK massal seperti yang dilakukan pesaing.
Grab masih aktif melakukan perekrutan karyawan baru meskipun lebih selektif.
Selain itu, Grab juga mengekan ambisi layanan keuangannya di tengah ancaman krisis ekonomi global.
Baca Juga: Tren PHK Massal Menimpa Shopee Indonesia? Karyawan Diminta Mengundurkan Diri
Dilansir dari Reuters, Chief Operating Officier Grab Alex Hungate mengatakan bahwa tahun ini Grab telah mengkhawatirkan resesi global dan dampaknya bagi perusahaan.
Kekhawatiran ini menuntun Grab untuk sangat berhati-hati dan bijaksana tentang perekrutan apa pun.
Sikap hati-hati dan bijaksana ini menuntun Grab untuk bisa menghindari PHK massal dan pembekuan perekrutan.
"Sekitar pertengahan tahun, kami melakukan semacam reorganisasi khusus, tetapi saya tahu perusahaan lain telah melakukan PHK massal, jadi kami tidak melihat diri kami dalam kategori tersebut," ujar Hungate sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Shopee Indonesia PHK Massal Akibat Kondisi Global, Hingga 600 Karyawan?