Follow Us

Mozilla Tuduh Apple, Microsoft dan Google Lakukan Monopoli Browser

Khoiruddin Yusup - Minggu, 25 September 2022 | 12:00
Ilustrasi rubah dan bumi yang merupakan ikon logo Mozilla Firefox.
Hdwallpaperim

Ilustrasi rubah dan bumi yang merupakan ikon logo Mozilla Firefox.

Nextren.com - Browser legendaris Mozilla Firefox nampaknya tidak senang posisinya semakin terpojok dengan adanya persaingan yang dianggap tidak sehat dengan banyak raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft dan Google. Nampaknya nama besarnya masih sulit dilupakan banyak orang namun tanpa dukungan sistem operasi maupun kekuatan monopoli Mozilla bisa jadi tinggal nama. Tak adanya keuntungan tersebut sudah pasti membuat Mozilla tak memiliki pasar khusus, minimnya inovasi, kurangnya keterbukaan dan pastinya kepercayaan pengguna. Dilansir dari The Register, hal ini disampaikan dalam laporan peneliti Mozilla yang berjudul "Five Walled Gardens: Why Browsers are Essential to the Internet and How Operating Systems are Holding Them Back,"

Baca Juga: Perusahaan Raksasa Teknologi Kembangkan Ekstensi Browser UniversalMereka menyatakan bahwa mereka sedang berusaha keras untuk kembali mengambil hati pengguna.

Bagaimana tekanan monopolistik yang diberikan para raksasa beroperasi sistem sangat mempengaruhi browser kompetitor seperti mereka.Mozilla berargumen bahwa meskipun mereka terbilang sebagai browser alternatif namun adanya tiga browser yakni Microsoft Edge, Apple Safari, and Google Chrome membuat pengguna semakin lama lupa terhadap existensinya.

Hal ini karena tiga raksasa ini mengurung pengguna dalam ekosistem mereka dan menghalangi untuk mengenal browser lain seperti Mozilla. Disisi lain hal ini Mozilla rasa telah membuat banyak browser tidak punya lagi ketertarikan untuk melakukan pengembangan dan menantang status quo yang ada.

Baca Juga: Tingkatkan Kenyamanan, Mozilla Rilis Fitur Baru Firefox 87 SmartBlock!Mozilla sendiri sebenarnya masih ada di jajaran browser yang banyak digunakan pengguna bersama Google dan Apple.

Namun, bagi mereka keduanya telah membangun sistem yang telah mengakar dan menggurita pada banyak platform. "Penelitian yang kami rilis di laporan ini menunjukkan gambaran kompleks dengan banyak paradoks," tulis sang peneliti."Pengguna mungkin paham bagaimana cara merubah browser mereka, namun banyak juga yang tidak." Ungkapnya, "Banyak yang merasa bisa memilih browser mereka sendiri, namun mereka memiliki prasangka terhadap software yang telah terinstal, menjadi browser bawaan dan sulit dirubah."

Baca Juga: Firefox 86 Resmi Dirilis, Punya Fitur Baru Untuk Lindungi Pengguna!Menurut laporan tersebut, para pembuat sistem operasi tersebut dapat denga mudah membuat desain dan mempengaruhi pilihan penggunanya. Mereka menggunakan trik ini untuk kepentingan browser mereka dan mematikan serta menghilangkan esensi dari adanya kompetitor lain. "Kompetisi diantara browser dan mesin peramban sangatlah penting untuk mengambangkan inovasi, performa, kecepatan, privasi, dan keaman," tulis laporan tersebut. "Kompetisi yang efektif memerlukan banyak pemangku kepentingan untuk melawan sejumlak kecil kekuatan monopolistik dan mencegak mereka mendikte masa depan internet untuk kita semua."Laporan ini menunjukkan dua sisi yang merupakan realita yang dihadapi banyak browser alternatif atau bentu keterpojokan Mozilla sendiri oleh para kompetitornya. Namun begitu, sudah jelas adanya kompetisi diantara browser-browset ini adalah salah satu cara pengguna internet dapat menikmati banyak hal baru yang dapat mereka tawarkan. Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan betira terbaru seputar dunia teknologi, pantengin terus Nextren.com ya!

Baca Juga: Mozilla Punya 4 Aplikasi Pencarian Bernama Firefox, Lalu Bedanya Apa?

(*)

Source : The Register

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest