Follow Us

Perang Rusia Ukraina Hantam Infrastruktur Penting di Kharkiv, Pasokan Listrik dan AIr Terhenti

Wahyu Subyanto - Senin, 12 September 2022 | 21:33
Ilustrasi konvoi militer Rusia di Kharkiv
Kementerian Pertahanan Rusia via Handout

Ilustrasi konvoi militer Rusia di Kharkiv

Nextren.com - Pertempuran sengit terus terjadi dalam perang Rusia Ukraina, dan salah satu strategi yang diterapkan adalah mematikan listrik dan air.Di beberapa daerah di Kharkiv, wilayah Ukraina timur laut, terjadi pemadaman listrik dan pemutusan pasokan air, dalam perang Rusia Ukraina tersebut.Menurut Gubernur Kharkiv Olegh Synehubov, pemadaman listrik dan air terjadi saat serangan Rusia mengenai beberapa infrastruktur penting. “Penjajah (Rusia) telah menyerang infrastruktur penting di kota dan wilayah Kharkiv,” tulis Synehubov di Telegram, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Perlawanan Sengit Militer Ukraina dalam Perang Rusia Membuatnya Berhasil Merebut Kembali Beberapa KotaDi beberapa pusat populasi, tidak ada pasokan listrik atau air. Kebakaran terjadi di tempat serangan ini terjadi dan kru darurat memadamkan api.Saat ini pasukan Ukraina terus mendorong ke utara di wilayah Kharkiv.Serangan balasan pasukan Ukraina sebelumnya berlangsung cepat di timur dan selatan, sehingga memaksa Rusia meninggalkan beberapa benteng utamanya. Menurut Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi, pasukannya menekan Rusia ke selatan dan timur Ukraina. Pasukan Ukraina mengklaim telah merebut kembali lebih dari 3.000 Kilometer (Km) persegi bulan ini. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa pasukan Ukraina terus membuat kemajuan di wilayah Kharkiv selama 24 jam terakhir.

Baca Juga: Putin Kalah Perang! Militer Rusia Kabur Tinggalkan Markas Utama di Ukraina Timur

Adapun pasukan Rusia telah diperintahkan untuk meninggalkan wilayah sekitar Kota Izium di Kharkiv. Namun, pasukan Rusia mengklaim berhasil menyerang posisi tentara Ukraina di wilayah Kharkiv dengan serangan presisi.Seorang kepala administrator Rusia yang berada di wilayah yang dikuasai Rusia, mengatakan kepada penduduk agar mengungsi ke Rusia.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest