Perlawanan Sengit Militer Ukraina dalam Perang Rusia Membuatnya Berhasil Merebut Kembali Beberapa Kota

Sabtu, 10 September 2022 | 21:46
Kyiv Post

Dalam perang Rusia Ukraina yang masih terus berlangung, militer Ukraina melakukan serangan balasan ke pasukan Rusia di Ukraina Selatan

Nextren.com - Perang Rusia ternyata sangat dinamis, dimana sebuah wilayah yang telah dikuasai Rusia, bisa berganti dikuasai pihak Ukraina.Kabar terbaru, pejabat Pertahanan Inggris mengklaim bahwa dalam perang Rusia Ukraina itu, pihak Rusia terkejut atas kemajuan tentara Ukraina yang berhasil merebut kembali beberapa kota yang telah dikuasai Rusia. Pasukan Ukraina disebut telah maju 50 kilo meter (km) (31 mil) ke wilayah yang sebelumnya dikuasai Rusia. Tentara Ukraina yang terus merangsek maju itu, membuat ribuan tentara Moskow semakin terisolasi ke dekat kota utama Izyum.Bahkan Presiden Volodymyr Zelensky pada Jumat malam mengatakan Ukraina telah merebut kembali 30 pemukiman di wilayah Kharkiv.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Kian Sulit, Moskow Terpaksa Beli Jutaan Roket Lawas Korea UtaraZelensky mengklaim pasukannya telah mengambil alih kendali secara bertahap atas permukiman baru dan mengembalikan bendera Ukraina.Serangan balasan Ukraina digencarkan di wilayah timur awal pekan ini, saat perhatian internasional difokuskan pada kemajuan di dekat kota selatan Kherson. Para analis militer meyakini bahwa Rusia telah mengarahkan pasukan yang paling berpengalaman untuk mempertahankan kota itu. Para pejabat Inggris mengklaim bahwa pasukan Rusia mungkni terkejut oleh serangan Ukraina di wilayah timur. Serangan Ukraina itu juga berusaha memutuskan jalur pasokan Rusia di dekat Kupyansk dan menjebak ribuan tentara Rusia di Izyum. Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, komandan angkatan bersenjata Ukraina, memosting kabar di Facebook pada Jumat sore, bahwa mereka terus bergerak maju. Mereka juga tahu apa yang diperjuangkan dan percaya diri pasti akan menang.Rusia masih menolak mengomentari kecepatan serangan Rusia itu, namun kementerian pertahanan Rusia merilis video yang diduga pemindahan pasukan ke Kharkiv. Di media sosial muncul video pasukan Rusia diterbangkan untuk mempertahankan Izyum setelah pemukiman terdekat Balakliya jatuh ke Ukraina. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bicara di Brussels pada hari Jumat, bahwa mengatakan serangan itu terbukti membuat kemajuan nyata. Presiden Ukraina Zelensky dalam pidatonya mengatakan bahwa unit polisi nasional kembali ke pemukiman yang dibebaskan dan mendesak warga sipil untuk melaporkan dugaan kejahatan perang Rusia kepada mereka. Pidatonya itu menyusul laporan tim pemantau PBB di Ukraina berisi dokumentasi berbagai pelanggaran terhadap tawanan perang oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Rusia Perang Energi Lawan Eropa, Presiden Ukraina Punya Taktik Jitu Menangkan Perang!Namun laporan tim pemantau PBB itu juga menuduh pasukan Ukraina juga melakukan kasus penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap tawanan perang. Meski optimis di wilayah di timur, namun Zelensky menyebut bahwa pertempuran sengit terus berlanjut di Donbas. Sementara di Ukraina selatan kemajuan tampaknya bergerak lambat, karena pasukan Rusia melakukan perlawanan secara intens. Sementara itu Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock tiba di Kyiv Ukraina melakukan kunjungan mendadak pada hari Sabtu, untuk menunjukkan komitmen Berlin dalam pertahanan Ukraina. "Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan, dengan pengiriman senjata, dan dengan dukungan kemanusiaan dan keuangan," ujar Baerbock.Zelensky pada hari Jumat menganugerahkan penghargaan tertinggi Ukraina kepada Haluk Bayraktar, kepala pabrik drone Turki Bayraktar.

Baca Juga: Serangan Balasan Militer Ukraina Makin Brutal, Pasukan Rusia Diminta Selamatkan Diri!

Drone Turki Bayraktar, yang bisa membawa empat rudal, selama ini telah menjadi simbol perlawanan Ukraina. Meski memasok drone canggih ke Ukraina, Turki sendiri berusaha netral menyikapi konflik Kyiv dan Moskow itu.Pabrik drone Turki Bayraktar itu juga menolak menjual drone ke memasok Rusia dan mengatakan kepada CNN pada bulan Agustus bahwa mereka mendukung Ukraina, mendukung kedaulatannya, perlawanannya untuk merdeka.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya