Serangan Balasan Militer Ukraina Makin Brutal, Pasukan Rusia Diminta Selamatkan Diri!

Rabu, 31 Agustus 2022 | 10:45
Kyiv Post

Ilustrasi militer Ukraina melakukan serangan balasan ke pasukan Rusia di Ukraina Selatan

Nextren.com -Intensitas perang Rusia dan Ukrainasemakin meningkat sejalan dengan ambisi Ukraina untuk merebut kembali wilayah Ukraina Selatan dari Rusia.

Awal pekan ini, serangan balasan militer Ukraina telah menargetkan kota-kota di Ukraina Selatan yang diduduki oleh Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menggambarkan serangan balasan militer Ukraina yang semakin brutal dengan meminta pasukan Rusia untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: Duh! Presiden Ukraina Sebut Bencana Nuklir Hampir Melanda PLTN Terbesar Eropa

Dilansir dari The Guardian, Volodymyr Zelensky mendesak tentara Rusia untuk menyelamatkan diri setelah beberapa pasukan Ukraina berhasil menembus pertahanan Rusia di dekat Kota Kherson.

"Jika mereka ingin bertahan, sudah waktunya bagi militer Rusia untuk melarikan diri, pulanglah," ujar Zelensky sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Zelensky juga menegaskan bahwa serangan balasan militer Ukraina ini bertujuan untuk mengambil kembali hak tanah milik bangsanya.

"Ukraina mengambil kembali (tanah) miliknya," sambung Zelensky.

Baca Juga: Ukraina Tembus Pertahanan Militer Rusia di Ukraina Selatan, Serangan Balasan Sukses!

Dalam pidatonya, Zelensky tidak memberikan detail rencana serangan balasan secara lebih lanjut.

Kendati demikian, Zelensky berjanji akan mengusir pasukan Putin dari negaranya.

"Para penjajah harus tahu, kami akan mengusir mereka ke perbatasan. Ke perbatasan kami, yang garisnya tidak berubah," ujar Zelensky.

Zelensky berjanji bahwa pasukan Rusia yang menyerahakan diperlakukan berdasarkan konvensi Jenewa.

"Jika ereka tidak mendengarkan saya, mereka akan berurusan dengan para pembela (militer) kami, yang tidak akan berenti sampai mereka membebaskan semua yang menjadi milik Ukraina," ujarnya.

"Ukraina mengembalikan miliknya sendiri. Kami akan mengembalikan wilayah Kharkiv, Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, Kherson, dan Krimea. Ini semua akan terjadi," pungkas Zelensky.

Baca Juga: China Siaga Militer, 2 Kapal Perang AS Berlayar di Laut Taiwan!

Terlepas dari pernyataan Zelensky, beberapa pejabat Ukraina telah mengklaim kesuksesan besar di Ukraina Selatan.

Dilansir dariReuters,awal pekan ini,Ukraina mengklaim telah sukses menerobos garis pertahanan militer Rusia di beberapa tempat di Kherson, Ukraina Selatan.

Penasihat Senior Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan bahwa militer Ukraina berhasil menembus pertahaan Rusia dalam waktu beberapa jam saja.

Pasukan Ukraina menembaki feri yang digunakan Moskow untuk memasok wilayah Kherson.

Kantor berita RIA menyebutkan bahwa rentetan roket Ukraina menghantam Nova Kakovka yang diduduki Rusia tanpa air dan listrik.

Baca Juga:Putin Ingin Bunuh Eropa dengan Krisis Energi di Musim Dingin untuk Tuntaskan Perang

Kesuksesan tersebut mengantarkan Ukraina untuk beralih mode pertempuran, dari defensif ke ofensif.

Komando selatan Ukraina mengatakan pada hari Senin (29/8) bahwa pasukannya telah memulai tindakan ofensif di beberapa arah selatan, termasuk Kherson.

Upaya serangan balasan ke Ukraina Selatan nampaknya termasuk dalam rangkaian pengambil-alihan kawasan pelabuhan dan Krimea dari tangan Rusia.

Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak pada awal Agustus lalu mengatakan bahwa Ukraina tidak akan pernah menyerah untuk merebut kembali Krimea.

"Kami tidak akan pernah menyerah (merebut kembali Krimea)" ujar Mykhailo Podolyak sebagaimana dikuti dari Reuters.

Podolyak mengklaim bahwa kawasan Laut Hitam tak bisa aman ketika Krimea masih diduduki Rusia.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto