Nextren.com -Memasuki bulan ke-7, situasi perang Rusia dan Ukraina mulai nampak beberapa perubahan.
Militer Ukraina baru-baru ini mencoba untuk menembus garis pertahanan militer Rusia di Ukraina Selatan.
Ukraina berambisi untuk mengambil kembali wilayah Ukraina Selatan yang berada di bawah kendali Rusia sejak beberapa pekan lalu.
Baca Juga: Putin Akan Terus Serang Ukraina Meski Tak Jadi Gabung NATO, Perang Bakal Lama Nih!
Dilansir dari Reuters,awal pekan ini,Ukraina mengklaim telah sukses menerobos garis pertahanan militer Rusia di beberapa tempat di Kherson, Ukraina Selatan.
Penasihat Senior Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan bahwa militer Ukraina berhasil menembus pertahaan Rusia dalam waktu beberapa jam saja.
Pasukan Ukraina menembaki feri yang digunakan Moskow untuk memasok wilayah Kherson.
Kantor berita RIA menyebutkan bahwa rentetan roket Ukraina menghantam Nova Kakovka yang diduduki Rusia tanpa air dan listrik.
Baca Juga: Putin Ingin Bunuh Eropa dengan Krisis Energi di Musim Dingin untuk Tuntaskan Perang
Kesuksesan tersebut mengantarkan Ukraina untuk beralih mode pertempuran, dari defensif ke ofensif.
Komando selatan Ukraina mengatakan pada hari Senin (29/8) bahwa pasukannya telah memulai tindakan ofensif di beberapa arah selatan, termasuk Kherson.
Rusia Bantah Kesuksesan Serangan Ukraina
Sementara Ukraina mengklaim kesuksesannya, Rusia menyangkal klaim tersebut dengan mengatakan bahwa serangan balasan Ukraina telah gagal.
Moskow mengklaim Kyiv gagal ketika Rusia menembaki kota pelabuhan Mykolaiv.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin (29/8), Ukraina telah berusaha melakukan serangan di wilayah Mykolaiv dan Kherson tetapi mengalami korban yang signifikan.
"Upaya ofensif musuh gagal total," ujar Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dikutip dari RIA.
Baca Juga: Sekjen NATO Peringatkan Kanada: Rusia Bangun Ratusan Pangkalan Militer di Kutub Utara
Upaya serangan balasan ke Ukraina Selatan nampaknya termasuk dalam rangkaian pengambil-alihan kawasan pelabuhan dan Krimea dari tangan Rusia.
Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak pada awal Agustus lalu mengatakan bahwa Ukraina tidak akan pernah menyerah untuk merebut kembali Krimea.
"Kami tidak akan pernah menyerah (merebut kembali Krimea)" ujar Mykhailo Podolyak sebagaimana dikuti dari Reuters.
Podolyak mengklaim bahwa kawasan Laut Hitam tak bisa aman ketika Krimea masih diduduki Rusia.
"Wilayah Laut Hitam tidak bisa aman sementara Kriea diduduki," ujar Podolyak.
Pernyataan Podolyak menunjukan niat Ukraina merebut kembali Krimea untuk mengamankan wilayah Laut Hitam.
(*)