Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Dewan Kemanan Rusia Respon Diskusi Perjanjian Nuklir AS-Rusia: Apa Kami Butuh?

Gama Prabowo - Selasa, 02 Agustus 2022 | 11:52
Ilustrasi Presiden AS Joe Biden mengjak diskusi Dewan Keamanan Rusia berdiskusi tentang perjanjian nuklir AS-Rusia
Kolase foto

Ilustrasi Presiden AS Joe Biden mengjak diskusi Dewan Keamanan Rusia berdiskusi tentang perjanjian nuklir AS-Rusia

Nextren.com -Awal pekan ini, AS berupaya untuk mengajukan pembaruan perjanjian nuklir AS-Rusia.

Sayangnya, Rusia menanggapi ajakan diskusi pembaruan perjanjian nuklir AS-Rusia dengan nada negatif.

Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev dengan tegas menolak seruan Presiden AS Joe Biden untuk berdiskusi tentang pembaruan perjanjian nuklir AS-Rusia.

Medvedev menyabutkan bahwa seruan itu tidak berada pada tempatnya di dunia yang berubah.

Selain itu, ia jugamenunjukan sikapskeptis dengan mempertanyakan apakah Rusia membutuhkan perjanjian nuklir baru dengan AS.

Baca Juga: Presiden AS 'Kejar' Vladimir Putin untuk Teken Perjanjian Nuklir AS-Rusia Karen Makin Mengkhawatirkan

Dilansir dari Reuters, Dmitry Medvedev yang sekarang menjabat sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Rusia menegaskan bahwa kerangka kerja untuk menggantikan perjanjian New START harus dilakukan dengan keterlibatan Rusia.

Medvedev menulis di saluran Telegramnya bahwa Joe Biden "enggan mengajak" seruan untuk perjanjian baru.

Medvedev menegaskan bahwa situasi hubungan AS-Rusia saat ini lebih buruk dibandingkan era Perang Dingin.

"Semua ini (perjanjian nuklir) tentu saja bagus. Tapi saya mengatakan sekali lagi situasinya sekarang jauh lebih buruk daripada di Perang Dingin," tulis Medvedev.

Medvedev juga mempertanyakan apakah Rusia benar-benar membutuhkan perjanjian nuklir baru dengan AS.

"Jauh lebih buruk! Dan bukan karena kesalahan kita sendiri. Hal utama adalah, apakah kita benar-benar membutuhkan (perjanjian nuklir) ini?"

"Dunia saat ini adalah tempat yang berbeda," ujarnya.

Baca Juga: Vladimir Putin Peringatkan AS: Rusia Tak Akan Diam Saat AS Ingin Dominasi Laut Dunia

Sebuah sumber dari Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya juga menanggapi seruan Presiden AS terkait perjanjian nuklir baru.

Sumber dari Kementerian Luar Negeri Rusia kebingungan tentang proposal Biden untuk merundingkan perjanjian NewSTART ketika perjanjian itu berakhir pada 2026.

"Apakah ini pernyataan serius atau apakah Gedung Putinh telah diretas?" ujar sumber Kementerian Luar Negeri Rusia sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Jika masih menunjukan niat serius, dengan siapa mereka sebenarnya berniat membicarakannya?" sambungnya.

Baca Juga: AS Mulai Hilang Kesabaran, Ajak Korsel Hadapi Ancaman China dan Korea Utara

Perlu diketahui,Joe Biden mengatakan pada hari Senin (1/8) bahwa ia siap mengejar perjanjian nuklir AS-Rusia.

Joe Biden meminta Moskow untuk bertindak dengan itikad baik dalam permintaan perjanjian nuklir baru.

Presiden berumur 79 tahun ini mengingatkan Moskow tentang perkataan Vladimir Putin yang menyebutkan bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir apa pun.

"Pemerintahan saya siap untuk segera menegosiasikan kerangka kontrol senjata baru untuk menggantikan New START yang akan berakhir pada 2026," ujar Biden.

(*)

Source :Reuters

Editor : Nextren





PROMOTED CONTENT

Latest

x