Nextren.com -Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin peringatkan ASterkait ambisi mereka untuk merebut dominasi laut dunia.
Padaperayaan hari Angkatan Laut Rusia, Vladimir Putin peringatkan AS bahwa Rusia tak akan tinggal diam melihat ambisi AS yang ingin melakukan dominasi laut dunia.
Vladimir Putin telah menandatangani doktrin angkatan laut Rusia yang baru, menjadikan AS yang ingin merebut dominasi laut dunia sebagai saingan utama Rusia.
Doktrin tersebut juga turut menetapkan ambisi maritim global Rusia untuk wilayah-wilayah penting seperti Kutub Utara dan Laut Hitam.
Baca Juga: Iran Menjadi 'Medan Pertempuran' Baru AS vs Rusia, Apa yang Diperebutkan?
Dilansir dari Reuters, Putin memberikan pidato singkat pada Hari Angkatan Laut Rusia di St Petersburg yang didirikan oleh Tsar Peter The Great.
Dalam pidatonya Putin memuji Peter karena menjadikan kekulatan laut Rusia yang hebat dan meningkatkan posisi global negara Rusia.
Setelah memeriksa Angkatan Laut, Putin membuat pidato singkat di mana ia membanggakan senjata rudal jelajah hipersonik Zircon terbaru.
Menurut Putin, rudal jelajah hipersonik Zircon memiliki kemampuan unik yang mampu menjadi peringatan bagi negara mana pun bawa Rusia memiliki kekuatan militer untuk mengalahkan lawannya.
Baca Juga: Putin 'Curhat' Kepada Jokowi Tentang Kacaunya Pangan Dunia Akibat Sanksi Barat
Sesaat sebelum berpidato, Putin menandatangani doktrin angkatan laut baru setebal 55 halaman.
Doktrin tersebut menetapkan tujuan strategis angkatan laut Rusia yang luas termasuk ambisinya sebagai "kekuatan maritim besar" yang meluas ke seluruh dunia.
Doktrin tersebut mengungkapkan bahwa ancaman utama bagi Rusia adalah kebijakan strategis AS untuk mendominasi lautan dunia.
Selain itu, gerakan aliansi militer NATO ke perbatasan Rusia juga disebut menjadi ancaman utama.
Baca Juga: Kapal Selam Terpanjang di Dunia Buatan Rusia, Bisa Angkut Torpedo Nuklir Poseidon!
Dalam doktrin tersebut diatur bahwa Rusia dapat menggunakan kekuatan militernya dengan tepat untuk situasi di lautan dunia jika kekuatan lunak lainnya seperti diplomatik dan ekonomi tak berhasil.
Prioritas Rusia adalah mengembangkan kerja saa srategis dengan angkatan laut India serta kerja sama yang lebih luas dengan Iran, Irak, Arab Saudi, dan negara-negara di kawasan tersebut.
"Dipandu oleh doktrin ini, Federasi Rusia akan tegas mempertahankan kepentingan nasionalnya di lautan dunia, dan memiliki kekuatan aritim yang cukup untuk menjamin keamanan dan perlindungan mereka," ujar dokumen tersebut.
(*)