Dan aturan yang dikabarkan baru berlaku sejak hari Selasa (5/4) tersebut langsung memengaruhi akun-akun milik Pemerintah Rusia.
Vladimir Putin Punya Dua Akun Twitter
Kembali melansir dari BBC, salah satu faktor adanya kebijakan baru Twitter yang membatasi akun Pemerintah Rusia itu digadang-gadang karena keberadaan dua akun Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Vladimir Putin dikatakan memiliki dua akun Twitter dengan bahasa yang berbeda yaitu, bahasa Rusia dan bahasa Inggris.
Selain itu, akun-akun milik Pemerintah Rusia juga diklaim telah mendapat kritik karena dianggap telah menyebarkan informasi yang salah selama perang Rusia dan Ukraina.
Bukan Balas Dendam?
Sejumlah penilai menganggap bahwa adanya kebijakan baru Twitter ini adalah bentuk balas dendam terhadap Rusia.
Baca Juga: Rusia Bersiap Serang Inggris Karena Hal Sensitif Ini, Bisa Picu Perang Dunia ke-3?
Pasalnya Rusia melakukan pembatasan akses internet terbuka ke platform media sosial, termasuk Twitter.
Kendati demikian, Twitter menegaskan kalau tindakan perusahaannya itu bukan pembalasan terhadap Rusia.
"Untuk lebih jelasnya, ini bukan kebijakan 'tit-for-tat', dimana jika kamu memblokir Twitter, maka kamu akan mendapatkan de-amplified oleh Twitter," ucap Roth, dikutip dari BBC.