Nextren.com - Serangan militer Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung hingga hari ini.
Saling tembak dan saling bom terus terjadi, menyebabkan kerusakan parah di beberapa lokasi di Ukraina.
Namun ternyata panasnya invasi Rusia terhadap Ukraina tersebut, tak hanya terjadi di dunia nyata namun juga di dunia maya.
Belakangan beredarnya isu hacker Rusia yang dapat menerobos benteng pertahanan pemerintah Ukraina, telah memicu kekhawatiran pada AS dan sekutunya.
Hal ini yang kemudian membuat Presiden AS Joe Biden, memberikan perintah untuk para perusahaan dan organisasi swasta diwilayahnya agar mengunci pintu digital mereka dengan memperkuat sistem keamanan.
Baca Juga: Hacker Bocorkan 10GB Data Penting Nestle demi Dukung Ukraina, Korporat Ketar-Ketir!
Langkah tersebut diambil biden setelah beberapa waktu lalu situs pemerintahan Ukraina menjadi sasaran phishing para hacker Rusia.
Melansir dari imperva.com, phishing merupakan jenis serangan rekayasa yang digunakan perentas untuk mencuri informasi, dengan menyamar sebagai entitas tepercaya sehingga mereka dapat menembus komputer target dan akun online.
Kekuatan siber Rusia yang berbahaya tak hanya dapat mencuri file-file penting bahkan serangan ini dapat melumpuhkan komunikasi internal suatu negara.
Kehebatan inilah yang kerap digunakan Rusia untuk mengancam negara-negara musuhnya.
Diantara puluhan siber asal Rusia, tercatat sejauh ini ada 3 serangan siber yang paling ditakuti masyarakat dunia, merangkum dari situs Bbc.com ketiga situs tersebut diantaranya:
1. Siber BlackEnergy