"Seperti yang Anda ketahui, Internet adalah sistem terdesentralisasi. Tidak ada aktor yang memiliki kemampuan untuk mengontrol atau mematikannya," tulis CEO dan Presiden ICANN Göran Marby, dalam surat tanggapannya kepada Nabok dan Fedorov.
Baca Juga: Sinyal 3G Semua Operator di Indonesia Akan Dimatikan, Ini Penyebabnya
"Pada dasarnya, ICANN dibangun untuk memastikan bahwa internet berfungsi, bukan malah dimanfaatkan untuk mengoordinasikan pemutusan internet," lanjut dia.
Marby menegaskan bahwa misi ICANN adalah untuk menjaga netralitas dan tidak termasuk untuk menghukum, mengeluarkan sanksi, atau membatasi akses internet kepada siapapun, meski ada provokasi.
Yang jelas, ia hanya mengatakan bahwa "ICANN siap untuk terus mendukung keamanan, stabilitas, dan ketahanan internet Ukraina dan global", sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNN, Jumat (4/3/2022).
Selain ICANN, pemerintah Rusia sedianya juga mengajukan permintaan yang sama kepada RIPE NCC, registri Internet regional untuk Eropa, Timur Tengah, dan sebagian Asia Tengah.
Permintaan dari Ukraina termasuk untuk mencabut top level domain Rusia, mencabut hak Local Internet Registries (LIR) Rusia untuk menggunakan alamat IPv4 dan IPv6 yang ditetapkan, serta memblokir DNS root server Rusia, sebagaimana dihimpun dari ZDnet.
RIPE NCC juga telah menolak permintaan Ukraina ini.
Dewan Eksekutif RIPE NCC menyatakan bahwa "sarana untuk berkomunikasi tidak boleh terpengaruh oleh perselisihan politik domestik, konflik internasional atau perang.
Ini termasuk dalam penyediaan sumber daya penomoran Internet (Internet Protocol versi 4 (IPv4), IPv6, dan Nomor Sistem Otonom) yang terdaftar dengan benar,".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ukraina Minta agar Internet Rusia Diblokir Total, ICANN Menolak"Penulis : Galuh Putri Riyanto