Bila permintaan dikabulkan, website dengan tiga top level domain yang biasa digunakan di Rusia itu bakal hilang dari internet sehingga tidak bisa diakses lagi oleh pengguna internet dunia.
Nabok berpendapat bahwa tindakan itu dapat menjadi cara lain bagi dunia untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Baca Juga: Viral Video Pria Rusia Hancurkan iPad Karena Kesal dengan Sanksi Apple
Selain itu, ia juga berpendapat bahwa pencabutan domain Rusia dapat membantu pengguna internet mengakses "informasi yang dapat diandalkan di zona domain alternatif, mencegah propaganda dan disinformasi."
Tak hanya TLD, pemerintah Ukraina juga meminta sertifikat protokol keamanan Secure Socket Layer (SSL) dari tiga TLD Rusia itu untuk ikut dicabut.
SSL sendiri merupakan protokol kemanan yang memastikan data transaksi online dienkripsi atau dikirim sebagai kode-kode acak sehingga tidak dapat dibaca pihak ketiga yang berusaha menyadap.
Tanda kalau web menggunakan SSL adalah alamat web-nya menjadi https://, perhatikan ada ”s” (artinya secure alias aman) setelah http.
ICANN menolak
Tiga hari berselang, tepatnya pada Kamis (3/3/2022) ICANN resmi menolak permintaan pemerintah Ukraina untuk memutus Rusia dari internet dunia.
Ini artinya, tiga top level domain Rusia tidak akan dicabut sehingga website tetap bisa diakses seperti biasanya.
Alasan ICANN menolak permintaan Rusia adalah karena mencabut TLD dari suatu negara tidak termasuk dalam lingkup misi ICANN.
Selain itu, hal tersebut juga diniali bukan langkah yang tepat untuk dilakukan.