Aksi itu merupakan bentuk kekesalan dari pendukung Donald Trump yang kalah dari Joe Biden pada Pemilu AS tahun lalu.
Oleh sebab itu, gugatan tersebut mengatakan bahwa apa yang dilakukan Telegram sudah melanggar Persyaratan Layanan App Store milik Apple.
Baca Juga: Ini 5 Fitur Unggulan Telegram, Aplikasi Chatting Pengganti WhatsApp
Lebih lanjut, organisasi itu pun berencana untuk meminta pengadilan agar turut menghapus Telegram dari Play Store besutan Google.
Namun sejumlah spekulasi itu akan sedikit memiliki kendala.
Pasalnya pengguna Android bisa memiliki media alternatif lain untuk mengunduh aplikasi ke smartphonenya.
Selain itu kehadiran Telegram di AS pun saat ini diklaim sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh kedua oleh pengguna smartphone.
Baca Juga: Waspada Fitur People Nearby di Line, MiChat dan Telegram, Ini Risikonya!
Hal tersebut kemungkinan karena iming-iming sistem keamanan Telegram yang dikatakan lebih baik dari WhatsApp.
Berdasarkan keterangan resminya, Telegram mengklaim bahwa mereka tidak memonetasi data pribadi.
Maksud memonetisasikan data pribadi adalah menggunakannya untuk pembuatan profil iklan bertarget.
Baca Juga: Akibat Aturan Baru WhatsApp, Netizen Bikin Trending Telegram di Twitter