Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Ini Kata Pakar Virus Soal Pencurian Data di Akun WhatsApp

Fahmi Bagas - Kamis, 14 Januari 2021 | 10:25
Ilustrasi WhatsApp.
Andrei_Andreev/iStock

Ilustrasi WhatsApp.

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Sudah seminggu ke belakang, masyarakat Indonesia dibingungkan dengan adanya aturan baru dari WhatsApp.

Pasalnya kabar yang beredar menyebutkan kalau WhatsApp akan mengambil beberapa data penggunanya.

Kondisi itu pun jelas meresahkan konsumen dan membuat aplikasi besutan Facebook itu dianggap menyalahi aturan privasi.

Baca Juga: Akibat Aturan Baru WhatsApp, Netizen Bikin Trending Telegram di Twitter

Gaungan untuk migrasi dari WhatsApp ke aplikasi berbagi pesan lainnya seperti Telegram pun sempat menjadi trending topik di Twitter.

Bahkan Elon Musk, pemilik Tesla dan SpaceX juga ikut berkomentar dan merekomendasikan Signal sebagai pengganti WhatsApp.

Lalu, seperti apa kebenaran yang terjadi untuk data pribadi kamu di WhatsApp?

Berikut pemaparan dari pakar keamanan digital, Alfons Tanujaya.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Nextren, Alfons menyebut bahwa banyak orang yang salah menangkap informasi terkait aturan baru WhatsApp.

Pasalnya kondisi sekarang memperlihatkan bagaimana orang-orang mengira kalau WhatsApp akan memantau isi percakapan penggunanya.

Baca Juga: Elon Musk Sarankan Pengganti WhatsApp, Aplikasinya Langsung Diserbu

Nyatanya Alfons menyatakan kalau apa yang dikira konsumen tersebut adalah tidak benar.

"WhatsApp tidak bisa mengetahui apapun isi percakapan yang kita lakukan baik di ruang chat pribadi maupun di grup," tulisnya.

Ia pun menjelaskan kalau hal itu tidak terjadi karena isi percakapan di WhatsApp sudah dienkripsi secara end-to-end.

Baca Juga: Menkominfo RI Panggil WhatsApp/Facebook Asia Pacific Bahas Aturan Baru Privasi

Artinya, hanya pengguna sesama anggota chat yang memiliki kunci enkripsi dan dekripsi untuk semua isi chat yang mereka lakukan.

"Tidak ada pihak lain yang memiliki kunci dekripsi ini, termasuk WhatsApp," jelas Alfons.

Dengan begitu, dapat dipastikan kalau percakapan kamu di WhatsApp akan aman dan tidak ada orang yang bisa mengetahuinya.

Tetap Bisa Disadap

Kendati demikian, Alfons mengaku kalau misalnya hanya menyadap trafik komunikasi sesama pengguna WhatsApp mungkin bisa.

Tapi hasil sadapannya itu hanya akan berbentuk enskripsi yang memerlukan kunci dekripsi untuk membuka isi percakapannya.

Baca Juga: Ini 5 Data Pribadi yang Tidak Dibagikan WhatsApp di AturanTerbaru

Dan untuk memecahkan kunci tersebut, Alfons Tanujaya mengklaim kalau tingkat kesulitannya setara dengan membuka enkripsi yang dikunci oleh ransomware.

Ilustrasi WhatsApp
(The Verge)

Ilustrasi WhatsApp

"Silahkan hitung 2 pangkat 256," tulis Alfons mengenai durasi pembongkaran kode enkripsi WhatsApp.

Baca Juga: Pengguna Telegram Kini 500 Juta, Melonjak Akibat Aturan WhatsApp

Tidak Perlu Khawatir

Dari segala pemaparan yang ada, Alfons Tanujaya pun menyebutkan kalau pengguna WhatsApp tidak perlu khawatir lagi.

"WhatsApp 'hanya' akan menggunakan metadata dari penggunanya dan membagikannya dengan produk Facebook Group lain seperti Instagram dan Facebook dan menjadikannya sebagai sarana mengirimkan iklan yang lebih personal," pungkasnya.

So, gimana Sobat Nextren?

Apakah kamu tetap bersikeras untuk migrasi ke platform lain selain WhatsApp?

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x