Menurut PT Palapa Timur Telematika, hingga September 2020, utilisasi Palapa Ring Paket Timur saat ini masih rendah.
Palapa Ring Timur memiliki 9 proyek yang sedang berjalan, yakni proyek 9 hingga proyek 17.
Utilisasi dari 9 proyek itu saat ini telah mencapai 14 persen untuk penggunaan serta optik dan 45 persen untuk pengunaan microwave.
PT Palapa Timur Telematika menjelaskan, rendahnya utilisasi ini dipengaruhi beberapa faktor.
Baca Juga: Kuota Kamu Cepat Habis? Coba Cara Ini, Bisa Ngirit di Tanggal Tua
Para pekerja pembangunan Proyek Palapa Ring Paket Timur sedang memperbaiki jaringan kabel serat optic yang putus akibat kerap terlindas alat berat di ruas jalan Nasional Memey-Ransiki.
Pertama adalah kurangnya peran penyedia layanan telekomunikasi.
Sebab, Palapa Ring Timur hanya menyediakan tulang punggung (backbone) serat optik.
Untuk menghadirkan akses internet cepat, dibutuhkan peran operator telekomunikasi.
Namun, kebanyakan operator yang ada di Indonesia memiliki banyak pertimbangan sebelum masuk ke suatu area komersil baru, misalnya jumlah populasi penduduk, potensi pengguna data, potensi ekonomi daerah, skala ekonomi masyarakat, dan nilai strategis suatu wilayah.
Jamal menjelaskan bahwa dorongan untuk mengoptimalkan utilisasi Palapa Ring Timur bukan hanya peran operator seluler, namun juga semua penyelenggra internet.
"Dorongan ini sebenarnya bagaimana bisa membangun lastmile dari Palapa Ring ke kota kota terlebih dahulu agar pemanfaatan Palapa Ring bisa jauh lebih optimal," imbuhnya.