“Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan PTA dan terus bekerja dengan mereka," ungkap TikTok.
Platform video pendek tersebut berharap dapat mencapai kesimpulan yang membantu melayani komunitas online yang dinamis dan kreatif di negara Pakistan.
Baca Juga: TikTok Jadi Aplikasi Paling Banyak Download di App Store dan Play Store Juli 2020
Baca Juga: TikTok Perkenalkan Dewan Penasihat Keamanan Asia-Pasifik, Cegah Kebocoran Data?
TikTok telah lama membantah bahwa hubungannya dengan China menimbulkan masalah keamanan.
Menurut juru bicara PTA, TikTok melaporkan 20 juta pengguna aktif bulanan di Pakistan.
Sementara itu menurut Sensor Tower, TikTok menjadi aplikasi ketiga yang paling banyak diunduh setelah WhatsApp dan Facebook selama 12 bulan terakhir.
Berdasarkan laporan Reuters, 3 pejabat Pakistan mengatakan pelarangan aplikasi sudah dekat.
TikTok dikeluarkan dengan peringatan terakhir pada bulan Juli.
"Kami telah meminta mereka berulang kali untuk menerapkan mekanisme yang efektif untuk memblokir konten tidak bermoral dan tidak senonoh," jelas salah satu pejabat yang terlibat langsung dalam keputusan tersebut.
Pakistan yang mayoritas Muslim itu memiliki peraturan media yang harus mematuhi kebiasaan sosial konservatif mereka.
Seorang pejabat kedua mengatakan keputusan untuk melarang TikTok diambil, setelah Perdana Menteri Imran Khan menaruh perhatian besar pada masalah tersebut.