Nextren.com - TikTok merupakan salah satu media sosial berbasis video pendek yang namanya sudah mulai dapat disaingkan dengan lainnya.
Berdiri selama 3 tahun, aplikasi besutan ByteDance ini telah menjangkau sekitar 150 negara yang bisa merasakan TikTok.
Dengan jumlah tersebut juga membuat TikTok telah memiliki jumlah pengguna yang tidak sedikit.
Menurut laporan, TikTok mengklaim bahwa aplikasinya sudah digunakan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga: 3 Aplikasi Ini Akan Hadir Untuk Saingi TikTok, Lebih Bagus Mana?
Meski begitu, aplikasi asal Tiongkok ini sedang mengalami sebuah kendala yang salah satunya adalah isu kebocoran data dan keamanan negara.
Sejak awal bulan Agustus lalu, Presiden AS, Donald Trump sudah melakukan ancaman terhadap TikTok untuk segera menarik diri dari negaranya.
Ia beralasan bahwa TikTok merupakan aplikasi yang berbahaya dan dapat mengancaman keamanan.
Baca Juga: Akhirnya Trump Setujui Kerjasama Oracle dan TikTok, Asal Ada Syarat Ini
Namun nampaknya hal itu batal terjadi karena sebagian saham TikTok di Amerika akan dipegang oleh Oracle sebagai perusahaan berlinsensi AS.
Kondisi ini nampaknya sangat diperhatikan oleh TikTok agar tidak terjadi untuk yang kedua kalinya.
Maka dari itu, TikTok secara resmi memperkenalkan Dewan Penasihat Keamanan se-Asia Pasifik.