Dewan baru tersebut terdiri dari para ahli yang kompeten di bidang hukum dan kebijakan, serta akademisi dari beragam wilayah.
Baca Juga: TikTok Lakukan Pendekatan Dengan Pendiri Instagram Untuk Jadi CEO Baru
Tugasnya pun diketahui akan memberikan masukkan mengenai kebijakan moderasi konten, serta keamanan dan kenyamanan pengguna, khusunya di wilayah Asia Pasifik.
Selain itu, Dewan Penasihat Keamanan baru ini juga akan melakukan pertemuan di setiap kwartalnya.
Hal tersebut ditujukan oleh perusahaan untuk membahas dan mendiskusikan isu-isu utama, termasuk keamanan daring, keamanan anak, literasi digital, kesehatan mental, hak asasi manusia.
Pembicaraan mengenai isu-isu lainnya yang terjadi di wilayah Asia Pasifik pun akan dibawah oleh dewan tersebut.
Baca Juga: TikTok, WeChat dan Huawei Diblokir AS, China Balas Melarang Masuk Perusahaan Asing Tertentu
"TikTok telah mengambil langkah positif ke depan dalam meningkatkan kebijakan dan prosesnya dengan membentuk Dewan Penasihat Keamanan Asia Pasifik," ucap TikTok Director of Trsut and Safety Asia Pasific, Arjun Narayan.
Jika melihat dari struktur yang ada pada Dewan Penasihat Keamanan TikTok ini, anggotanya terdiri dari beberapa negara seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.
Indonesia pun menjadi salah satu negara yang bergabung dengan Dewan Penasihat Keamanan TikTok yang diwakilkan oleh Anita Wahid, selaku aktivis yang dikenal untuk menangani kasus hoaks di Indonesia.
Baca Juga: Cara Mudah Agar Bisa Viral dan Trending di TikTok, Auto Masuk FYP!
"Dengan membentuk Dewan Penasihat Keamanan independen ini, TikTok telah menunjukkan komitmen untuk menjadi platform yang aman bagi semua pengguna," tutur Anita Wahid, dikutip dari pernyataan tertulis.