Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Layanan Customer Service Digital Saat Pandemi Naik 35 Persen, Ini Kata Bos Uniphore

Fahmi Bagas - Rabu, 09 September 2020 | 10:00
Co-founder & President APAC, Uniphore, Ravi Saraogi.
YouTube /Uniphore

Co-founder & President APAC, Uniphore, Ravi Saraogi.

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com- Selama masa pandemi, masyarakat diharuskan untuk menjaga kesehatan dengan mengarantina diri dari lingkungan.

Hal tersebut pun tentunya membuat sebagian perusahaan juga memperkerjakan karyawannya dari rumah.

Kendati demikian, ada salah satu pekerjaan yang mungkin tidak bisa ditinggalkan yaitu costumer service.

Seperti yang kita tahu, posisi costumer service penting untuk menyambung antara konsumen dengan layanan perusahaan.

Baca Juga: Uniphore, Aplikasi Percakapan Otomatis Ini Targetkan Asisten Digital ke Perusahaan Telko Indonesia

Namun di tengah perkembangan teknologi yang terus berlangsung, Uniphore memberikan solusi dengan adanya layanan CS digital yang disebut Conversational Service Automation (CSA) yang bergerak dengan platform AI.

Teknologi tersebut hadir untuk menghadirkan pengalaman di mana komputer bisa berinteraksi dengan manusia dengan cara menirukan suara manusia dalam otomatisasi komunikasi.

Mungkin ini memang mirip dengan apa yang dimiliki Google lewat Assistant dan Apple lewat Siri.

Baca Juga: Jovi, Asisten Pintar Berbasis AI di Vivo V19 Ingatkan Pengguna Agar Lebih Sehat Saat New Normal

Tapi Uniphore mengatakan kalau layanannya dimaksudkan untuk menyasar perusahaan-perusahaan besar seperti telko, bukan individu.

"CSA bisa memberikan layanan pelanggan yang paling canggih dan tidak hanya memahami apa yang dikatakan pelanggan tetapi juga memahami emosi dan niat mereka," ucap Co-founder & President APAC, Uniphore, Ravi Saraogi saat wawancara eksklusif bersama Nextren, Kamis (3/9).

Manfaat penggunaannya dikatakan kalau perusahaan dapat menjalankan peran costumer service secara digital dari mana saja tanpa perlu membahayakan kondisi kesehatan karyawannya.

"Penting untuk dipahami kalau hal ini sebenarnya penting demi mendorong pelayanan bisnis perusahaan," tutur Ravi.

Baca Juga: Hasil Survei MarkPlus: Kenaikan Transaksi Digital Sejak Penerapan PSBB Mencapai 64,48 Persen

Logo Uniphore

Logo Uniphore

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran CSA dapat mempermudah perusahaan untuk memantau kinerja, mulai dari tingkat kepatuhan hingga kualitas kerja para agen digital.

Selain itu, perusahaan juga dapat mengurangi tekanan manajemen karena tidak perlu mengkhawatirkan kondisi kurangnya tenaga kerja.

Keamanan Data Pelanggan Uniphore

Menjawab hal itu, Raavi Saraogi mengungkapkan kalau sistem keamanan pengguna merupakan prioritas bagi Uniphore.

Baca Juga: Ada Paket Kuota Unlimited Telkomsel Mulai Rp3.000 Sehari Untuk Akses Media Sosial dan Streaming Video Nonstop

Jadi, Uniphore diklaim telah menggunakan sistem keamanan yang tersertifikasi oleh beberapa perusahaan keamanan seperti California Consumer Privacy Act yang merupakan undang-undang perlindungan terkait konsumen di California.

Uniphore juga mengatakan kalau pihaknya akan bertindak tegas bagi para mitra yang melanggar perjanjian dengan membocorkan data pengguna.

"Kami memiliki perjanjian yang kuat dan hukuman yang diberlakukan nantinya akan sesuai dengan apa yang sudah disepakati dalam kontrak," ucap Ravi.

Baca Juga: Cara Kirim Pesan Suara Tanpa Menyentuh Hape dengan Asisten Google

"Kami mengelola keamanan dara secara menyeluruh untuk pelanggan kami yang lebih penting," lanjutnya.

Sejauh ini Uniphore menyatakan kalau selama pandemi, jumlah panggilan pada perusahaan yang menggunakan CSA telah naik sekitar 35 persen dan saat ini berada di persentase kenaikan 15 sampai 17 persen.

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x