Follow Us

Jaringan 5G Disebut Berbahaya Hingga Picu Penyakit Kanker, Benarkah?

Zihan Fajrin - Minggu, 23 Agustus 2020 | 17:00
ilustrasi Teknologi 5G di dunia
Gizmochina

ilustrasi Teknologi 5G di dunia

Kekhawatiran tentang efek 5G pada kesehatan menyebar bahkan sebelum virus corona.

Konsumen selama bertahun-tahun telah mengkhawatirkan kemungkinan efek kesehatan dari radiasi dalam segala hal mulai dari gelombang mikro pada ponsel.

Hal itu didorong oleh klaim bahwa gelombang udara radio menyebabkan kanker otak, penurunan kesuburan, sakit kepala pada anak-anak dan penyakit lainnya.

Baca Juga: X50 Pro 5G Jadi Hape 5G Pertama realme, Resmi Masuk Indonesia Bareng Smart TV

Para ahli mengatakan bahwa studi lebih lanjut tentang panjang gelombang yang dipakai jaringan 5G memperlihatkan sejauh ini tidak ada yang harus dikhawatirkan.

Penelitian biologi terbaru yang mengamati efek potensial radiasi 5G tidak menemukan hubungan antara teknologi dan kesehatan manusia.

"Berdasarkan penelitian kami, kami tidak berpikir radiasi 5G itu berbahaya," ujar Subham Dasgupta, seorang rekan postdoctoral di Oregon State University, yang menerbitkan temuan pada awal Juli dari studi tentang efek radiasi 5G pada ikan zebra.

"Ini sebagian besar jinak," lanjutnya mengutip CNET.

Baca Juga: Trafik Data Naik 40 Persen Lebih, XL Axiata Siapkan 5G Lewat Fiberisasi Jaringan

Menurut lembaga ahli dan studi juga, tidak ada yang menunjukkan bahwa gelombang milimeter 5G adalah risiko kesehatan yang signifikan.

Tetapi kebanyakan ahli mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas.

"Semua orang, termasuk saya, tampaknya menyerukan lebih banyak penelitian tentang kemungkinan bioefek 5G," ujar Kenneth Foster.

Source : CNET

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest